Gejala lain yang juga bisa muncul dan tidak terlalu diperhatikan adalah kecanduan pornografi. Perilaku ini dilakukan sebagai pengalihan atas rasa stres yang dialami mereka.
Pengalihan yang awalnya bersifat sementara itu pun terus-menerus dilakukan hingga akhirnya berujung pada kecanduan. Tentunya, sesuatu yang berlebihan dilakukan pun menjadi tidak baik.
Seperti yang kita ketahui bahwa pornografi memberikan dampak buruk pada perkembangan kognitif remaja. Ketika melihat pornografi, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin yang kemudian mampu membanjiri prefrontal cortex.
Jika sudah terganggu, akan muncul dampak seperti sulit membedakan baik dan buruk, sulit mengambil keputusan, kurangnya rasa percaya diri, menurunnya daya imajinasi, dan kesulitan merencanakan masa depan.
Baca juga: Bagaimana Jika Pacar Anak Bermasalah?
Tak hanya itu, kecanduan pornografi juga bisa mengakibatkan penyusutan jaringan otak. Tanpa disadari, otak pun otak akan mengalami pengecilan hingga kerusakan permanen.
Menurut penelitian Kitamura dan Nagata (2014), trauma anak juga dapat memicu perilaku bunuh diri dan depresi pada remaja. Tindakan ini adalah puncak dari kesehatan mental mereka yang terganggu dan tak ditangani dengan tepat.
Kecenderungan bunuh diri atau melukai diri yang dilakukan remaja menunjukkan keputusasaan karena terus-menerus dibayangi oleh pengalaman buruk di masa lalu.
Jika remaja sudah menunjukkan kecenderungan perilaku ini, jalan satu-satunya adalah membawa mereka ke psikolog atau psikiater. Nantinya, para profesional akan membantu mereka dengan memberikan terapi dan penanganan yang tepat.
Sebagai orangtua, kita perlu menjaga buah hati dengan sebaik-baiknya. Berikan pengasuhan yang tepat agar anak tak memiliki trauma di masa depannya. Jadikan keluarga sebagai tempat teraman bagi mereka untuk kembali dari kerasnya kehidupan.
Dengarkan kisah lengkap tokoh Bela dan lika-likunya sebagai remaja hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify. Ada banyak juga cerita-cerita kriminal dan biografi tokoh nasional yang tak kalah seru!
Tunggu apalagi? Yuk, ikuti juga siniarnya agar kalian selalu terinfo tiap ada episode terbarunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.