"Tikus jantan meningkatkan asupan makanan dan menunjukkan perilaku berburu makanan," ungkap para peneliti dalam jurnal yang sudah diterbitkan di Nature Metabolism.
Berdasarkan riset dasar itu, kemudian peneliti meninjau kembali pada manusia, termasuk pria dan perempuan yang terkena paparan sinar UV di laboratorium selama 25 menit setiap hari sampai lima hari berikutnya.
Fakta ditemukan bahwa hormon ghrelin yang terdapat di bawah kulit pria menunjukkan peningkatan, sedangkan pada perempuan tidak menunjukkan reaksi apa-apa.
Levy pun mengatakan bahwa kejadian itu merupakan sebuah evolusi pada manusia.
Secara naluri, tubuh didorong untuk "mengisi bahan bakar" dengan makanan saat cuaca hangat sebagai cadangan energi untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih banyak.
"Kulit adalah organ tubuh paling banyak, jadi masuk akal bila kulit dapat merasakan perubahan lingkungan, merasakan bahwa ada sinar ultraviolet dan saatnya untuk keluar," kata dr. Levy.
Baca juga: Tanda Kegemukan Bisa Dicek dari Lingkar Pinggang, Yuk Coba Ukur!
Sementara yang menjadikan pria lebih gemuk saat cuaca panas itu disebabkan oleh banyak faktor.
Misalnya mengonsumsi kalori yang lebih banyak, tetapi tidak ada peningkatan aktivitas fisik. Sehingga kalori menumpuk di dalam tubuh dan membuat mereka menjadi lebih gemuk.
Kemudian ada faktor lain yang mendorong kenaikan berat badan, seperti usia, genetik, kebiasaan olahraga sampai kondisi kesehatan yang memengaruhi sekresi hormon.
"Dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi untuk memahami bagaimana kita dapat menggunakan informasi ini untuk membantu seseorang mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat," demikian kata para peneliti seperti dilansir laman The Sun.
Baca juga: Trik Membuat Anjing Mau Minum di Cuaca Panas, Viral di TikTok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.