Berolahraga di cuaca panas akan membuat tubuh stres. Jenis latihan, suhu udara dan kelembapan dapat meningkatkan suhu inti tubuh, dan tubuh perlu bekerja keras untuk menghilangkan panas tambahan ini.
"Selama berolahraga, tantangan utama sistem kardiovaskular adalah menyediakan aliran darah yang memadai ke kulit untuk pengaturan suhu yang efektif, dan aliran darah ke otot guna mendukung metabolisme," kata O'Leary.
Baca juga: 5 Cara Mudah Tingkatkan Motivasi untuk Rajin Olahraga
Ketika cuaca panas, tubuh akan mengirimkan lebih banyak darah untuk diedarkan melalui kulit. Namun darah di otot menjadi lebih sedikit.
Sejumlah ahli berpendapat, kondisi tersebut dapat meningkatkan metabolisme anaerobik, di mana tubuh mengubah glukosa menjadi laktat.
Alhasil, kita bisa membakar lemak yang tersimpan daripada menggunakan oksigen untuk memeroleh energi.
Meski demikian, tidak semua studi terbaru mendukung fakta ini.
Proses lain yang dilakukan tubuh untuk membuat suhu tubuh tetap sejuk adalah menghasilkan keringat:
"Jumlah keringat kita terkait dengan jumlah aliran darah kulit, tetapi jumlah keringat kita bervariasi dan tergantung dari lingkungan tempat tinggal, pakaian, dan aktivitas fisik yang kita lakukan," ungkap O'Leary.
Berkeringat dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi, apalagi jika kita tidak mengganti cairan yang hilang saat berolahraga.
Ia menambahkan, dehidrasi karena berkeringat mengakibatkan berkurangnya volume darah dan tonisitas plasma --kemampuan sel untuk mengangkut air.
"Kedua hal tersebut mengurangi pengeluaran keringat dan aliran darah kulit. Karena itu, kemampuan tubuh menghilangkan panas berkurang dan risiko dehidrasi serius akan meningkat."