Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2022, 07:05 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

  • Uji dengan magnet

Salah satu karakteristik utama emas adalah tidak magnetik. Artinya, kita tidak bisa menarik emas murni 24 karat dengan magnet.

Lalu, jika cincin kita bisa tertarik ke magnet, artinya cincin bukanlah cincin dari emas murni.

Metode magnet ini sangat baik untuk cincin dengan persentase emas yang tinggi. Namun, sebaiknya kita menerapkan beberapa metode pengujian lain yang yang lebih spesifik.

  • Uji suara

Cincin bisa dicek keasliannya dengan cara uji suara.

Jika cincin emas diketuk, kita akan mendengar suara dering panjang bernada tinggi, berbeda dengan logam lainnya yang lebih pendek dan tidak terlalu jernih.

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Kenali Perbedaan Cincin Tunangan dan Cincin Kawin

Namun karena hasilnya subjektif, hasil pengujian ini perlu dipertanyakan.

  • Uji kepadatan

Emas adalah logam terpadat. Jadi, kita bisa menguji kepadatannya hanya dengan mangkuk atau botol dengan pengukur dalam milliliter.

Kita hanya perlu menuangkan air ke dalam botol lalu mencatat tingkat airnya. Setelah itu, masukkan cincin, dan catat kembali tingkat airnya.

Lalu, kurangi dan hitung perbedaannya.

Setelah itu, kita perlu membagi massa cincin dengan angka yang kita catat.

Jika angka yang kita dapat ada di sekitar 19,3, artinya cincin tunangan kita merupakan cincin dengan emas murni.

Namun, tak perlu khawatir jika angka yang kita dapat sedikit di bawah jumlah di atas. Sebab, cincin 22 karat memiliki kepadatan sebesar 15,6, sementara emas 18 karat memiliki kepadatan sebesar 14,7.

  • Uji asam nitrat

Meski dapat merusak cincin, metode pengujian ini adalah metode paling terpercaya.

Untuk melakukannya, oleskan asam ini di salah satu bagian cincin yang terkikis. Misalnya, bagian dalam cincin.

Nah, jika cincin tunangan kita terbuat dari emas asli, cincin tidak akan bereaksi. Sebaliknya, jika cincin terlihat berubah, artinya cincin itu palsu atau tidak murni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com