Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mudah Tergoda Pemutih Gigi, Ketahui Dulu 5 Fakta Pentingnya

Kompas.com - 27/08/2022, 17:00 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pilihan produk pemutih gigi saat ini banyak tersedia di pasaran untuk memperbaiki penampilan.

Berbagai produk maupun perawatan dijanjikan dapat menghadirkan gigi yang lebih putih, secara mudah dan cepat.

Kita bahkan bisa membeli beberapa produk pemutih gigi secara bebas, tanpa resep maupu pertimbangan dokter.

Ada baiknya kita tidak gegabah mencobanya sebelum mengetahui keamanan dan risiko efek sampingnya.

Baca juga: Menggunakan Pemutih Gigi Terlalu Sering Justru Merusak Gigi

Fakta pemutih gigi yang perlu diketahui

Pilihan produk memutihkan gigi rumahan biasanya hadir dalam bentuk gel, strip, obat kumur sampai pasta gigi.

Beberapa produk tersebut diklaim mampu mencerahkan warna gigi, menghilangkan noda, sampai memutihkan gigi dalam jangka waktu tertentu.

Melansir Cleveland Clinic, berikut beberapa fakta pemutih gigi yang wajib diketahui sebelum tergoda mencobanya.

1. Mengandung hidrogen peroksida atau karbamid peroksida

Dua formula tersebut sebagian besar ada di produk perawatan gigi rumahan untuk memutihkan gigi.

Hidrogen peroksida bertindak sebagai agen pemutih alami yang dapat memecah molekul penyebab perubahan warna gigi akibat kopi, wine, dan rokok.

Sementara karbamid peroksida dapat melakukan hal serupa, tetapi hanya melepaskan sekitar 50 persen kemampuannya sebagai pemutih dalam beberapa jam pertama.

Namun, efektivitasnya masih tetap aktif selama beberapa jam digunakan.

Biasanya, produk pemutih gigi digunakan terus-menerus selama satu minggu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Berbeda dengan perawatan gigi di klinik yang hanya memerlukan perawatan secara berkala, tentu dengan harga yang lebih mahal.

2. Kemungkinan dapat merusak gigi

Bahan-bahan tersebut pada umumnya cukup aman digunakan namun tetap ada risikonya.

Penting untuk berkonsultasi ke dokter gigi lebih dulu untuk menyesuaikan dengan kondisi gigi masing-masing.

Penelitian menunjukkan pada beberapa orang, hidrogen peroksida dapat merusak protein di lapisan dentin gigi.

Dentin adalah jaringan keras yang terletak di bawah enamel atau permukaan gigi.

Studi lain juga menemukan fakta bahwa produk pemutih gigi dapat membuat permukaan gigi menjadi lebih kasar dan sebaliknya (melunak).

Faktor risiko tersebut kemungkinan berangsur sementara dan dapat kembali pulih setelah menghentikan penggunaan pemutih gigi.

Baca juga: 5 Cara Memutihkan Gigi dengan Mudah di Rumah

3. Pastikan memilih produk yang memiliki sertifikasi

Sertifikasi produk tertentu dapat mengidentifikasi bahwa produk pemutih gigi aman digunakan.

Seperti label ADA (American Dental Associaton) untuk di AS dan BPOM untuk di Indonesia.

Beberapa produk tersebut setidaknya sudah terbukti aman melalui uji laboratorium.

4. Ikuti anjuran pemakaian

Ilustrasi memutihkan gigiShutterstock Ilustrasi memutihkan gigi
Lantaran memiliki sejumlah efek samping, dalam penggunaannya produk pemutih gigi perlu mengikuti anjuran pemakaian.

Beberapa produk dapat digunakan dua kali sehari, atau sekali dalam seminggu.

Penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi akibat bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

5. Perlu konsultasikan ke dokter gigi

Masing-masing orang memiliki kondisi gigi yang berbeda. Untuk itu, sebelum menggunakannya lebih baik atas rekomendasi dokter gigi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko efek samping dalam jangka panjang, hingga keamanan produk itu sendiri.

Mungkin dokter gigi akan merekomendasikan pemutih yang mengandung formula yang lebih ringan. 

Baca juga: Mengenal Tren Phonebleaching, Cara Praktis Memutihkan Gigi di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com