Stres bisa memperburuk kram dan nyeri saat menstruasi. Itu sebabnya, meditasi, pernapasan dalam, atau melakukan hal-hal yang disukai bisa menghilangkan stres karena kita telah mendistraksinya.
Kita juga bisa belajar meditasi ringan dengan menutup mata dan mengambil napas dalam-dalam. Pikirkanlah hal-hal yang membuat kita bahagia.
Pijatan ringan bisa membantu tubuh rileks sehingga kram menstruasi teredam. Tak hanya itu, penelitian Valiani (2010) memaparkan kalau terapi pijat bisa mengurangi nyeri menstruasi pada wanita yang menderita endometriosis.
Baca juga: Mengapa Kita Harus Menggunakan Sunscreen?
Agar efektif, pijatan harus fokus pada area perut, punggung, dan kaki. Akan tetapi, pijatan selama 20 menit ke seluruh tubuh juga bisa mengurangi stres.
Selain itu, kita juga bisa menggunakan minyak aromaterapi yang sesuai dengan kondisi tubuh. Misalnya, lavender, sweet basil, melati, kayu manis, dan eukaliptus.
Jika rasa nyeri tak bisa diredakan dengan cara di atas, artinya kita memerlukan pengobatan dari dalam. Minumlah obat antiinflamasi, seperti ibuprofen dan parasetamol, untuk mengurangi jumlah hormon prostaglandin yang menyebabkan kontraksi otot dan nyeri.
Ingatlah untuk mengonsumsinya hanya saat nyeri atau kram muncul. Jika perlu, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Baca juga: Mempersiapkan Diri Menjadi New Mom
Namun, jika nyeri tak kunjung hilang dan semakin parah, segera pergi ke dokter kandungan agar diberi penanganan lebih lanjut. Bisa saja, nyeri itu merupakan tanda penyakit, seperti kista, radang panggul, endometriosis, dan mioma uteri.
Dengarkan informasi menarik lainnya seputar kecantikan dan kesehatan wanita hanya melalui siniar Semua Bisa Cantik di Spotify. Di sana, ada banyak informasi yang mampu meningkatkan rasa percaya dirimu!
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga siniarnya melalui tautan berikut https://dik.si/sbcpodcast.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.