Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gentle Parenting: Gaya Pengasuhan tanpa Marah-marah yang Kaya Manfaat

Kompas.com - 02/09/2022, 12:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Gentle parenting adalah gaya pengasuhan yang menekankan penanaman empati, pengertian dan sikap menghormati pada anak.

Model pengasuhan ini belakangan semakin populer karena dipercaya dapat membuat buah hati menjadi pribadi yang positif.

Praktik ini juga dianggap dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional anak.

Manfaat lainnya adalah efek jangka panjang pada hubungan anak dan orangtua yang lebih harmonis dan saling memahami.

Baca juga: 10 Tips Parenting yang Perlu Diketahui Orangtua

Apa itu gentle parenting?

Tidak ada gaya pengasuhan tertentu yang sempurna dan bisa diaplikasi untuk semua orang.

Setiap anak dan orangtua memiliki metode masing-masing yang disesuaika dengan kebutuhan dan kondisinya.

Namun gentle parenting bisa menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan anak dengan karakter yang lebih percaya diri, mandiri dan bahagia.

Caranya dengan menanamkan empati, rasa hormat dan pengertian serta menetapkan batasan yang sehat, sesuai usia anak.

Baca juga: Era Digital, Ibu Membutuhkan Informasi Terpercaya Soal Parenting

Gentle parenting adalah metode yang berfokus pada peningkatan kesadaran diri anak dan pemahaman tentang perilaku mereka sendiri.

Orangtua tidak lagi terpaku pada hukuman dan penghargaan, sebagaimana yang banyak dipraktikkan di gaya pengasuhan tradisional.

Ilustrasi orangtua toxic.freepik Ilustrasi orangtua toxic.
Gentle parenting artinya orangtua bersikap sebagai trainer, bukan sekedar penegak disiplin anak.

Contohnya, ketika anak membuat ulah sehingga berisiko terlambat ke sekolah maka orangtua perlu bersikap tenang dan tegas, bukannya marah atau berteriak.

Anak-anak tidak selalu mengerti bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Mereka hanya menghentikan perilaku mereka karena mereka takut,” jelas dokter anak Cleveland Clinic, Karen Estrella, MD.

Jelaskan konsekuensi yang terjadi jika mereka tetap berulah dan sampaikan hal yang harus dilakukan orangtua, misalnya segera berangkat ke kantor untuk bekerja atau aktivitas lainnya.

Baca juga: Tips Parenting Pangeran William & Kate Middleton yang Bisa Kita Tiru

Karen mengatakan gentle parenting akan membuat orangtua mengambil posisi setinggi mata anak dan bicara dengan tenang soal ekspektasi kita terhadap perilaku buah hati.

Pendekatan lainnya dari pengasuhan lembut ini adalah dengan menyampaikan kepada anak tentang kekhawatiran kita akibat perilakunya.

Dengan cara ini, orangtua menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap perasaan anak sekaligus memberikan kesempatan untuk memproses dan bertanggungjawab atas perilaku mereka.

Dengan tetap tenang, kita juga memberi anak ruang untuk mengenali bagaimana merek bisa merespons konflik dan kesempatan untuk mengubah perilakunya.

Kunci dari gentle parenting adalah merencanakan bagaimana kita akan merespon anak ketika menunjukkan perilaku negatif sehingga mampu menanganinya dengan damai.

Gentle parenting adalah tentang mengambil jeda sebagai orangtua dan, alih-alih berteriak atau berteriak, Anda mencoba membantu anak-anak Anda memahami apa yang terjadi,” kata Dr. Estrella.

Sayangnya, metode ini tidak selalu mudah diwujudkan karena kebanyakan dari kita pasti ingin segera marah ketika anak berulah.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak, Orangtua Tidak Perlu Marah-marah

Apakah gentle parenting cocok untuk kita?

Ilustrasi orangtua di Jepang kerap mendorong anak mereka melakukan aktivitas fisik.iSTOCK/anurakpong Ilustrasi orangtua di Jepang kerap mendorong anak mereka melakukan aktivitas fisik.
Butuh waktu dan kesabaran untuk menerapkan gentle parenting dan mendapatkan hasilnya.

Kadangkala, kita perlau melakukan evaluasi diri sebagai orangtua untuk mengetahui ingin menjadi sosok yang seperti apa bagi anak.

Baik orangtua maupun anak harus sama-sama belajar untuk menerapkannya dan kemudian merasakan manfaatnya.

Baca juga: Psikologi Terbalik dalam Parenting, Baik atau Buruk?

Gaya asuh ini juga dipercaya membuat anak jauh lebih tenang dan tidak terlalu agresif sehingga lebih kooperatif dalam banyak hal.

Gentle parenting mengajarkan anak bahwa mereka bisa tetap bersikap aktif, memiliki batasan pribadi, dan memercayai kebutuhannya sekaligus merasa diperhatikan.

Cara ini juga mengurangi risiko anak untuk dimanfaatkan atau menjadi korban intimidasi.

Manfaat lainnya antara lain:

Mengurangi kecemasan

Anak yang besar dengan gentle parenting terbukti tidak terlalu rentan mengalami kecemasan.

Bahkan riset membuktikan jika gaya asuh ini bisa meningkatkan respon sosial pada balita yang pemalu.

Baca juga: 6 Tips Parenting Anak Cerdas Sesuai Rekomendasi Psikolog

Ikatan orangtua dan anak yang lebih baik

Gaya pengasuhan tanpa marah-marah ini juga bisa meningkatkan kualitas hubungan karena anak merasa mendapatkan cinta, waktu dan dukungan sepenuhnya dari orangtua.

Keterampilan sosial yang positif

Gentle parenting berakar pada empati dan rasa hormat sehingga anak akan mencontoh sifat tersebut dan tumbuh menjadi karakter yang lebih positif.

Baca juga: Anak Sering Marah Tanpa Sebab? Mungkin Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com