Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 07/09/2022, 06:43 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin, kita kerap merasa serangan stroke banyak dialami oleh orang-orang berusia lanjut. Namun, stroke adalah penyakit yang tak memandang usia.

Mereka yang berusia muda pun bisa menjadi korban dari dampak penyumbatan pembuluh darah ini.

Nah, di samping gaya hidup tidak sehat dan usia, risiko stroke ternyata juga dapat dideteksi dari jenis golongan darah seseorang.

Fakta ini terungkap dalam studi meta-analisis terbaru yang dilakukan para peneliti di University of Maryland School of Medicine.

Studi yang dimuat dalam jurnal Neurology tersebut berisi data-data dari studi genetik, menjelaskan stroke iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak.

Apa yang mengejutkan, semakin banyak dewasa di bawah usia 60 tahun yang mengalami kondisi ini.

Baca juga: Ketahui, Berbagai Gaya Hidup yang Meningkatkan Risiko Stroke

"Angka stroke dini meningkat. Orang-orang yang mengalami ini lebih mungkin meninggal karena kejadian yang mengancam jiwa," ujar peneliti utama studi, Steven J Kittner, MD, MPH.

"Mereka yang selamat berpotensi mengalami disabilitas selama puluhan tahun. Meski demikian, hanya ada sedikit penelitian yang membahas penyebab stroke dini," imbuh profesor neurologi di University of Maryland School of Medicine tersebut.

Hasil tinjauan 48 studi

Kittner bersama rekan sejawat mengerjakan studi dengan melakukan meta-analisis dari 48 studi terkait genetika dan stroke iskemik yang melibatkan 17.000 pasien stroke dan hampir 600.000 peserta dalam kelompok kontrol.

Seluruh peserta dalam kelompok kontrol tidak pernah mengalami stroke.

Kemudian, para peneliti mengecek semua kromosom yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi varian genetik terkait stroke.

Baca juga: Tidur Siang Terlalu Sering, Risiko Hipertensi dan Stroke Menghantui

Mereka juga meneliti area kromosom yang mencakup gen yang menentukan jenis golongan darah peserta, apakah A, B, AB, atau O.

 

Golongan darah A lebih rentan terkena stroke dini

Ditemukan, individu dengan stroke dini kebanyakan memiliki golongan darah A, dan hanya sedikit yang memiliki golongan darah O.

Temuan itu dibandingkan dengan individu yang terkena stroke di usia lanjut dan mereka yang tidak pernah mengalami stroke.

Setelah melihat jenis kelamin dan faktor-faktor lainnya, peneliti mengungkap, individu dengan golongan darah A berisiko 16 persen lebih tinggi terkena stroke dini daripada pemilik golongan darah lain.

Baca juga: Tidur Siang Bisa Picu Risiko Darah Tinggi hingga Stroke, Benarkah?

Individu yang memiliki golongan darah O berisiko 12 persen lebih rendah terkena stroke dibandingkan pemilik golongan darah lain.

Peneliti utama studi lainnya, Braxton D Mitchell, PhD, MPH menyebutkan, hubungan golongan darah dengan stroke di usia lanjut jauh lebih lemah daripada apa yang ia dan tim temukan pada stroke dini.

Ivan Khabibu Rochman Kabar duka datang dari penulis dan penyanyi Dewi "Dee" Lestari. Suami Dewi, Reza Gunawan, meninggal dunia pada Selasa (6/9/2022).

Penyebab pasti belum diketahui

Berdasarkan temuan studi ini, para peneliti menekankan agar individu yang bergolongan darah A tidak perlu khawatir terkait risiko serangan stroke dini atau melakukan pemeriksaan tambahan atau tes medis.

Menurut Kittner, peneliti masih belum mengetahui penyebab individu dengan golongan darah A memiliki risiko stroke dini yang lebih tinggi.

Ia berpendapat, hal itu ada kaitannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya.

Baca juga: Mandi Air Panas Bisa Turunkan Risiko Stroke, Percaya?

Semua itu berperan penting terhadap perkembangan pembekuan darah, catat Kittner.

Cakupan studi terbatas

Studi sebelumnya menunjukkan, mereka yang memiliki golongan darah A berisiko sedikit lebih tinggi mengalami pembekuan darah di kaki yang dikenal sebagai deep vein thrombosis.

Kittner mengatakan, ia bersama tim membutuhkan studi lebih lanjut untuk mengonfirmasi mekanisme peningkatan risiko stroke pada pemilik golongan darah A.

Perlu digarisbawahi, cakupan studi ini terbatas karena kurangnya keragaman di antara peserta yang diteliti.

Data yang diambil berasal dari Early Onset Stroke Consortium, gabungan dari 48 studi berbeda di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Pakistan, dan Australia.

Sekitar 35 persen peserta adalah orang keturunan non-Eropa.

Deta Putri Mengenal Stroke Kriptogenik dan Cara Mengatasinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com