KOMPAS.com - Penyakit stroke tidak bisa dipandang sepele. Jika tidak ditangani segera, serangan stroke dapat menyebabkan cacat permanen hingga kematian.
Stroke bisa terjadi karena dua faktor. Pertama, stroke akibat penyumbatan pembuluh darah oleh plak atau lemak darah (stroke iskemik).
Kemudian, ada stroke yang disebabkan pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah yang terlalu tinggi (stroke hemoragik).
Baca juga: Tidur Siang Terlalu Sering, Risiko Hipertensi dan Stroke Menghantui
"Penyebab umum stroke masih jarang ditangani, dan kesadaran akan faktor risiko stroke masih rendah," tutur Brett Cucchiara, MD, profesor neurologi di Penn Medicine, Amerika Serikat.
"Ada langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan individu untuk secara drastis mengurangi risiko stroke."
Berikut empat kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko stroke, menurut Cucchiara.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab utama penyakit stroke.
"Hipertensi disebut sebagai silent killer karena individu seringkali tidak tahu mereka mengidap hipertensi," ujar Cucchiara.
"Kita tidak bisa merasakan itu karena tidak menimbulkan rasa sakit. Jadi, kita perlu memeriksakan tekanan darah, itu penting."
Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Bikin Pusing? Ini Penjelasannya...
Studi menunjukkan kelebihan berat badan atau obesitas dapat secara signifikan meningkatkan risiko stroke.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.