Hal ini membuat anak takut dan merasa tidak aman. Bahkan, teriakan yang disertai ejekan dan hinaan secara verbal dapat dikualifikasikan sebagai pelecehan emosional.
Di sisi lain, memberikan umpan balik dengan tenang bisa membuat anak-anak merasa dicintai dan diterima meskipun perilakunya buruk.
Singkatnya karena orangtua merasa kewalahan atau marah hingga akhirnya mereka meninggikan suara.
Pada beberapa situasi, berteriak mungkin bisa menenangkan anak dan membuat mereka patuh untuk sementara waktu. Akan tetapi, hal ini tidak akan membuat mereka memperbaiki perilaku atau sikap mereka.
Tidak peduli seberapa bagus strategi untuk mencegah teriakan, terkadang orangtua akan meninggikan suara. Tidak apa-apa.
Baca juga: Ajarkan Anak Menggosok Gigi dengan Benar
Akui dan minta maaf karena anak-anak juga akan belajar satu hal penting: Kita semua membuat kesalahan dan perlu meminta maaf.
Jika anak berteriak, ingatkan mereka tentang batasan dan bagaimana berteriak bukanlah cara komunikasi yang dapat diterima. Mereka perlu tahu bahwa kita siap mendengarkan selama mereka menunjukkan perasaan itu dengan benar
Ajarkan juga bahwa memahami kesalahan, baik yang dilakukan mereka atau orang lain, adalah hal baik. Selain itu, ingatkan kalau memaafkan adalah alat penting untuk komunikasi yang sehat dalam keluarga.
Episode “Efek Psikologis Memaki Anak” juga bisa kamu dengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/anjiw_memakianak.
Ingin dengar lebih banyak cerita, fakta, atau pengetahuan seputar kesehatan mental? Ikuti terus siniar Anyaman Jiwa di Spotify agar kamu terinfo tiap ada episode terbaru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.