Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2022, 09:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jintan adalah tanaman rempah yang tumbuh di China, India, Timur Tengah, dan wilayah Mediterania lainnya.

Buah dari tanaman ini disebut biji jintan dan sangat populer di seluruh dunia sebagai rempah-rempah.

Selama bertahun-tahun, jintan telah menjadi subjek penelitian medis karena bukti anekdotal mengklaim bahwa tanaman ini memiliki semua jenis manfaat kesehatan.

Sebagian besar manfaat yang diklaim jintan berkaitan dengan pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan sirkulasi.

Meski demikian, beberapa manfaat jintan dapat ditunjukkan dengan studi klinis, sementara yang lain masih sulit untuk dibuktikan.

Sekilas tentang jintan dan sejarahnya

Jintan biasanya berupa biji berukuran kecil, yang dipanen secara tahunan dari tanamannya.

Ada pun variasi jintan yang paling umum adalah warna kuning kecoklatan, meskipun terkadang kita juga dapat menemukan jintan hitam (habbatussauda) , jintan hijau, dan jintan putih.

Menurut berbagai catatan, asal-usul jintan adalah rempah-rempah kuno yang tumbuh di Mesir dan Timur Tengah.

Tanaman ini telah ditemukan dalam penggalian berusia 4.000 tahun di Suriah dan di Mesir kuno. Saat itu jintan digunakan baik sebagai bumbu maupun sebagai elemen dalam mengawetkan mumi.

Sejak zaman kuno, jintan juga digunakan secara luas di India, serta oleh orang Yunani dan Romawi.

Bahkan, jintan masuk ke dalam masakan Meksiko dan Amerika Selatan setelah orang Spanyol dan Portugis membawanya ke sana.

Baca juga: Kabar Gembira, Minyak Jintan Hitam Bantu Turunkan Berat Badan

Ilustrasi jintan putih.PIXABAY/ Amatus Sami Tahera Ilustrasi jintan putih.
Manfaat jintan untuk kesehatan

Menurut Healthline, karena jintan mengandung berbagai macam zat alami yang baik untuk tubuh, maka tanaman ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Apa saja?

• Mengandung antioksidan

Biji jintan mengandung zat alami yang bekerja sebagai antioksidan.

Itu berarti bahwa zat-zat yang disebut apigenin dan luteolin tersebut menjaga agar radikal bebas tidak mudah menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Selain itu, antioksidan juga membantu kita merasa lebih sehat dan lebih energik, serta membantu menjaga kulit agar tidak terlihat tua.

• Memiliki sifat antikanker

Jintan tampaknya memiliki kemampuan untuk menjaga sel kanker agar tidak berkembang biak.

Dalam sebuah penelitian, tikus yang diberi makan jintan terlindungi dari kanker usus besar.

Para peneliti dalam studi lain juga menemukan bahwa dari sembilan herbal dan rempah-rempah populer, kemangi dan jintan adalah tanaman antikarsinogen yang paling kuat.

• Dapat membantu mengobati diare

Praktisi pengobatan tradisional telah merekomendasikan jintan untuk pengobatan diare selama berabad-abad.

Pengobatan Barat bahkan mulai menangkap manfaat jintan yang satu ini.

Sebuah penelitian memberikan ekstrak biji jintan kepada tikus yang mengalami diare. Hasilnya, ekstrak tersebut dapat membantu menyembuhkan gejala diare.

• Membantu mengontrol gula darah

Jintan digunakan sebagai bagian dari uji coba obat herbal untuk diabetes. Obat ini berhasil membantu penderita diabetes untuk mengelola kondisi mereka.

Hewan diabetes dalam penelitian laboratorium juga ditemukan mendapat manfaat dari mengonsumsi jintan.

Secara umum, minyak jintan dapat diterima sebagai agen hipoglikemik.

Baca juga: 7 Manfaat Ketumbar, dari Turunkan Gula Darah hingga Menjaga Otak

• Melawan bakteri dan parasit

Minyak yang diekstrak dari biji jintan telah digunakan sebagai larvasida dan agen antiseptik yang efektif.

Minyak jintan bahkan mampu membunuh strain bakteri yang resisten terhadap antiseptik lainnya.

Para peneliti percaya bahwa jintan dapat membantu membunuh bakteri berbahaya yang mencoba menyerang sistem kekebalan tubuh.

Ini mungkin menjelaskan mengapa jintan telah digunakan sebagai pengawet dalam makanan selama berabad-abad.

• Memiliki efek antiinflamasi

Bahan aktif dalam biji jintan memiliki efek antiinflamasi dan antiseptik.

Ini berarti bahwa jika kita memiliki rasa sakit atau peradangan yang memicu kondisi lain, jintan dalam makanan dapat melawan efeknya.

Minyak esensial jintan saja tidak ditemukan memiliki sifat antiinflamasi. Tetapi, biji jintan itu sendiri bekerja untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

• Dapat membantu menurunkan kolesterol

Hipolipidemik adalah zat yang membantu tubuh mengontrol kadar lemak tinggi. Nah, jintan dianggap memiliki sifat hipolipidemik.

Karenanya, suplemen diet bubuk jintan diketahui dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam satu penelitian.

Baca juga: 5 Rekomendasi Makanan untuk Turunkan Kolesterol dan Jaga Jantung

• Membantu penurunan berat badan

Beberapa studi meneliti bagaimana jintan dapat membantu menurunkan berat badan. Meski diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi hasil dari penelitian ini cukup menjanjikan.

Wanita kelebihan berat badan yang diberi bubuk jintan dan mengonsumsi makanan sehat menunjukkan peningkatan dalam penurunan berat badan dan statistik vital mereka.

Studi lain juga menunjukkan bahwa populasi campuran pria dan wanita yang kelebihan berat badan penurunan dalam berat badan sama seperti mengonsumsi pil diet populer.

• Memperbaiki gejala IBS

Para peneliti telah mengevaluasi ekstrak jintan untuk mengobati kram, kejang pencernaan, mual, dan kembung yang terkait dengan sindrom iritasi usus besar (IBS).

Ekstrak jintan bahkan mampu mengobati gejala-gejala ini selama peserta mengkonsumsinya dalam satu penelitian.

Karena efektifitasnya, para peneliti berharap jintan dapat menjadi pengganti yang efektif bagi orang-orang yang tidak mampu membeli obat resep mahal untuk mengobati IBS mereka.

• Meningkatkan daya ingat

Jintan dapat membantu tubuh dengan merangsang sistem saraf pusat agar lebih efektif.

Hal ini dapat menghasilkan ingatan yang lebih tajam dan kontrol yang lebih besar atas anggota tubuh.

Jintan bahkan mungkin dapat membantu mengobati penyakit parkinson karena kontribusinya terhadap fungsi sistem saraf pusat tubuh.

Baca juga: Tak Cuma Lezat, Bumbu dan Rempah Makanan Juga Menyehatkan

Ilustrasi biji jintan utuh. PIXABAY/ a15066498788 Ilustrasi biji jintan utuh.
Cara menggunakan jintan

Jintan adalah rempah-rempah yang sangat beraroma, yang sering digunakan dalam banyak resep makanan rendah kolesterol dan menyehatkan jantung.

Bahan ini relatif mudah ditambahkan ke masakan untuk mendapatkan makanan yang kaya rasa dan beraroma.

Selain ditambahkan pada lauk, jintan juga bisa dicampurkan ke dalam nasi, misalnya, nasi jintan lemon dengan bawang cincang.

Hidangan ini sederhana dan persiapannya sangat mudah seperti membuat nasi biasa. Hanya saja kita perlu menambahkan biji jintan dan minyak canola ke dalam nasi ketika hampir selesai dimasak.

Kita bahkan dapat membuat jintan segar sendiri dengan membeli buah jintan dari supermarket dan mengeringkan bijinya dengan cara memanggangnya di oven.

Risiko dan efek samping jintan

Jintan dianggap sangat aman dan umumnya tidak beracun, bahkan dalam dosis yang cukup besar.

Tetapi, ada beberapa efek samping yang harus diwaspadai jika kita ingin mengonsumsinya.

Dosis khas jintan sebagai suplemen herbal adalah 300 hingga 600 mg per hari.

Para peneliti telah menemukan bukti bahwa jintan menekan kadar testosteron, yang berarti bisa membuat pria kurang subur jika mereka terlalu banyak mengkonsumsinya.

Selain itu, jintan telah digunakan oleh beberapa budaya sebagai zat untuk memicu keguguran.

Jadi, untuk wanita yang sedang hamil atau mencoba untuk hamil sebaiknya tidak mengonsumsi jintan atau bisa berkonsultasi terlebih dengan dokter dan ahli kesehatan yang terpercaya.

Baca juga: 8 Daftar Bumbu dan Rempah-rempah yang Mampu Meredakan Penyakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com