KOMPAS.com - Masalah kesehatan tak hanya muncul ketika seseorang mengalami obesitas namun juga underweight.
Kekurangan berat badan dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko osteoporosis, infertilitas, hingga malnutrisi.
Hal ini berdasarkan riset yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Microbiology and Infection tentang pentingnya berat badan sebagai aspek biologis dalam kesehatan.
Pada dasarnya, seseorang dapat dikategorikan sebagai underweight apabila memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5.
Baca juga: Serupa tetapi Tak Sama, Ini Perbedaan Stunting, Wasting, dan Underweight
Jika kurang dari itu maka dianjurkan untuk meningkatkan bobot tubuh hingga di batas ideal dengan menambah asupan kalori, lebih dari yang dibakar oleh tubuh.
Sayangnya, banyak orang melakukannya secara asal-asalan sehingga malah memicu perilaku yang tidak sehat.
Selain frekuensi makan, kualitas makanan yang dikonsumsi juga wajib diperhatikan saat ingin menaikkan berat badan.
American Journal of Food Science and Nutrition Research menyebutkan asupan kalori yang berlebihan dan tak terkontrol justru malah berdampak negatif bagi kesehatan.
Selain itu, konsumsi makanan olahan, gorengan, atau makanan yang tinggi gula secara berlebihan juga bisa membuat metabolisme tubuh jadi tak seimbang dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Devina Tri Lestari, Nutritionist dan Signature Coach Fita, aplikasi kesehatan dan gaya hidup, mengingatkan perlunya mengatur menu makanan dengan lebih baik ketika menghadapi kondisi underweight.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.