KOMPAS.com - Dispepsia atau sakit maag adalah salah satu gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan sensasi tidak nyaman di perut bagian atas hingga nyeri lambung.
Sakit maag bukanlah sebutan untuk penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit tertentu.
Gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba, terutama setelah makan atau minum, hingga aktivitias seperti membungkuk atau berbaring.
Meski kondisinya dapat segera diatasi dengan minum obat maag, namun perubahan pada gaya hidup tetap diperlukan agar maag tidak mudah kambuh.
Baca juga: Bukan karena Keturunan, Ini Sederet Penyebab Sakit Maag
Tidak terlalu sulit mengidentifikasi pasien yang menderita dispepsia. Dokter akan mendiagnosis pasien jika seseorang memiliki satu atau lebih dari gejala berikut ini.
Beberapa orang kemungkinan merasakan gejala yang berbeda. Terkadang ada yang muncul sebelum, saat makan hingga beberapa saat setelah makan.
Menurut laman Mayoclinic, pada kasus tertentu gejala maag juga dapat muncul dengan sensasi sakit atau terbakar di bagian dada mirip dengan heartburn yang menyebar hingga ke leher dan punggung.
Baca juga: Cara Meredakan Sakit Maag dengan Mudah dan Alami Tanpa Obat
Secara umum, sakit maag disebabkan oleh gaya hidup atau pola makan yang kurang sehat, kondisi kesehatan tubuh tertentu hingga efek samping dari obat-obatan.
Berikut beberapa penyebab seseorang menderita sakit maag.
Terkadang, dispepsia juga disebabkan oleh kondisi lain yang meliputi;
Meskipun secara umum sakit maag dapat dikatakan bukan gejala yang serius, namun sensasi nyeri di lambung itu dapat memengaruhi kualitas hidup para pengidapnya.
Baca juga: Apakah Penderita Sakit Maag Boleh Berpuasa? Ini Penjelasan Dokter
Sakit maag dapat diatasi dengan dua cara agar gejalanya tidak kambuh lagi, yaitu dengan mengubah gaya hidup dan pengobatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.