Dalam beberapa kasus, dada terasa seperti panas atau terasa dibakar, diremas hingga ditusuk-tusuk.
Sejumlah pasien yang pernah mengalami serangan jantung juga kerap merasakan sensasi nyeri yang menjalar ke punggung, dagu terasa seperti tercekik hingga nyeri di lengan kiri.
Terkadang gejala serangan jantung juga ditandai dengan nyeri ulu hati, keringat dingin, mual, wajah pucat hingga muntah.
Dalam hal ini, tidak semua serangan jantung berakibat fatal, sebab bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan.
Untuk itu, kita harus tetap tenang sambil membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Pasien yang mengalami serangan jantung biasanya akan merasakan sensasi tidak nyaman dan membuatnya sesak napas.
Melonggarkan pakaian yang dikenakan setidaknya dapat memberikan sedikit kelegaan pada pasien untuk bernapas.
Selain pakaian, melonggarkan ikat pinggang atau celana yang terlalu ketat yang menekan perut juga dapat membantu.
Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung
Jika pasien serangan jantung masih tersadar, jangan tunggu waktu lama untuk bawa pasien ke rumah sakit ke dokter.
Semakin cepat dibawa ke petugas medis, semakin tinggi pula kemungkinan pasien bisa selamat.
Di rumah sakit, petugas medis biasanya akan memberikan obat Isosorbide dinitrate (ISDN) 5 mg di bawah lidah.
Obat tersebut berfungsi untuk mengurangi gejala nyeri akibat serangan jantung. Setelahnya, pasien akan dirujuk untuk melakukan perawatan medis sesuai kondisi yang dialami.
Jika orang yang mengalami serangan jantung tidak sadarkan diri, kita dapat memberikan bantuan hidup dasar atau resusitasi jantung jika diperlukan.
Resusitasi adalah sebuah upaya untuk mengembalikan fungsi jantung dan pernapasan dengan pijatan-pijatan di area dada.
Cara melakukan resusitasi dapat dipelajari semua orang, yaitu dengan meletakkan posisi pasien di tempat yang datar dengan mulut terbuka.
Panggil bantuan medis dengan segera. Sembari menunggu kemudian lakukan langkah sebagai berikut.
Baca juga: 5 Gejala Serangan Jantung, Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.