"Jadi saya hanya memberikan waktu 15 menit untuk kemudian melanjutkan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab saya."
Pertanyaan semacam ini bisa berupa gambaran positif tentang diri kita sekaligus tugas yang telah kita selesaikan dan bisa dibanggakan.
Saat menjawabnya, coba cari prestasi apa yang sudah kita lakukan di kantor sebelumnya baru-baru ini.
Hindari menyebutkan prestasi yang tidak revelan dengan jenis pekerjaan dan posisi yang kita lamar.
Pertanyaan ini akan sangat mudah dijawab apabila kita terkena PHK.
Banyak kantor di zaman sekarang masih memaklumi alasan tersebut karena situasi perekonomian dunia yang tidak stabil akibat pandemi.
Namun jika ternyata kita dipecat atau punya masalah dengan rekan kerja, bagaimana cara menjawabnya?
Salah satu cara terbaiknya adalah dengan menjelaskan alasan resign secara jujur.
Apa pun yang tengah terjadi di kantor sebelumnya, hindari perasaan bersalah atau malu.
Namun sampaikan alasan tersebut dengan pilihan bahasa yang sopan dan bijak.
Baca juga: 5 Tips Grooming saat Menghadiri Interview Kerja bagi Pria dan Wanita
Pertanyaan yang seperti ini cenderung menjebak.
Sebab, pertanyaan itu bisa bermakna ganda.
Entah tujuan kita dalam kehidupan pribadi atau karier.
Tetapi sebenarnya, para rekruter ingin mendengar jawaban bahwa kita memiliki rencana jangka panjang untuk berkembang bersama di dalam perusahaan yang kita lamar.
Misalnya, jika perusahaan yang kita lamar adalah perusahaan rintisan.