Manfaat tersebut terungkap dalam studi Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2016.
Studi juga mencatat akupuntur yang dibarengi dengan konsumsi obat dapat meredakan nyeri sekaligus mengurangi frekuensi sakit kepala.
Pasien yang diakupuntur dapat meningkatkan fungsi lutut dalam waktu singkat dan jangka panjang pada penderita osteoarthritis lutut.
Osteoarthritis adalah gangguan yang terjadi karena rusaknya jaringan tulang rawan yang melapisi tulang sehingga tulang bersentuhan ketika bergerak.
Selain itu, akupuntur juga mengurangi nyeri lutut bagi penderita osteoarthritis lutut dalam jangka pendek.
Manfaat menarik lainnya dari akupuntur adalah mengurangi konsumsi obat nyeri pada pasien yang menjalani operasi penggantian lutut.
Akupuntur ternyata bermanfaat untuk memperbaiki penampilan kulit di kepala, leher, dan wajah.
Manfaat akupuntur untuk wajah diketahui setelah studi Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine dipublikasikan pada tahun 2013.
Studi menyampaikan, pasien yang menjalani sesi akupuntur sebanyak lima kali dalam tingga minggu, elastisitas kulitnya meningkat.
Hal tersebut membuat kulit mereka terlihat lebih berisi.
Akupuntur dapat mengurangi stres karena memulihkan keseimbangan energi dan memicu respons sistem saraf untuk menurunkan reaksi stres pada tubuh.
Tak hanya itu, akupunktur berguna untuk menurunkan kadar hormon stres (kortisol) sekaligus meningkatkan suasana hati.
Dengan begitu, pasien yang menjalani sesi akupuntur perasaan cemasnya menjadi berkurang tapi perasaan bahagianya dapat meningkat.
Akupunktur bermanfaat untuk mengurangi ketegangan mata dan juga membantu meningkatkan penglihatan bagi pasien yang mengalami rabun senja atau mata malas (amblyopia).
Akupunktur adalah praktik pengobatan alternatif yang membantu mengobati pasien dengan Alzheimer dan Parkinson.