Pastikan dokter bisa melihat dan mendengar suara batuk anak untuk memastikan diagnosis dan cara mengobatinya.
Sebagian besar batuk disebabkan oleh virus dan harus dibiarkan begitu saja karena sistem kekebalan tubuh yang akan bekerja.
Namun prosesnya bisa membutuhkan waktu hingga dua minggu sehingga kebanyakan orangtua tidak tega melihat kondisi anaknya.
Meski demikian, tidak disarankan penggunaan antibiotik karena hanya bekerja melawan bakteri.
Pengecualian diberlakukan jika anak tidak bisa tidur karena batuk terus-menerus meskipun tidak menghilangkan penyebabnya.
Baca juga: 6 Obat Herbal untuk Redakan Batuk
Jika menggunakan obat-obatan bebas pastikan menerapkan dosis yang tepat agar tidak berbahaya untuk anak.
Jangan asal mengombinasikan berbagai jenis obat yang berbeda karena risiko efek sampingnya lebih tinggi pada anak-anak.
Kita bisa mencoba cara alami untuk menangani keluhan batuk pada anak termasuk dengan mandi uap, ramuan herbal atau menggunakan air humidifier.
Berikan asupan cair yang cukup untuk anak termasuk jus buah yang bisa menenangkan tenggorokan dan mencegah dehidrasi.
Namun hindari soda atau jus jeruk karena bisa melukai tenggorokan yang sakit karena batuk.
Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Jaga Kesehatan Anak Saat Musim Batuk Pilek
Jangan memberikan obat batuk bebas pada anak yang masih bayi atau balita tanpa konsultasi dokter.
Jika anak memiliki riwayat asma, segera konsultasikan dengan dokter dan tanyakan soal langkah penanganan yang bisa dilakukan orangtua.
Batuk yang dialami buah hati bisa saja menjadi semakin parah sehingga perlu dibawa ke dokter.
Berikut tanda-tandanya untuk segera memeriksakan anak:
Baca juga: Tangkal Medical Gaslighting, 5 Trik agar Dokter Mendengarkan Keluhan Kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.