Sesekali, momen ini juga penting untuk membahas perkembangan buah hati dan tantangan dalam mengasuh anak.
Mengasuh anak adalah tanggung jawab bersama meskipun kita berfokus menjadi ibu rumah tangga dan suami bekerja.
Jadi minta pasangan untuk membantu baik dalam urusan rumah tangga atau mengurus kebutuhan anak.
Baca juga: Ketahui, Para Ibu Juga Butuh Libur dari Aktivitas Rumah Tangga
Di sisi lain, kita harus memberikan toleransi jika hasil kerja pasangan kurang memuaskan seperti jemuran pakaian yang tidak terlalu rapi atau meja makan berantakan saat mereka menyuapi anak.
Riset membuktikan penggunaan media sosial sering kali malah mengganggu para orangtua dan memicu stres.
Kita merasa tertekan melihat anak orang lain yang lebih sehat, doyan makan, penurut, dll di media sosial.
Hal ini juga memberikan tekanan yang tidak realistis pada diri sendiri untuk menjadi orangtua yang sempurna.
Faktanya, orang lain tentu tidak akan mengunggah momen saat anaknya tantrum, menolak makan atau perilaku tidak ideal lainnya.
Untuk mencegah burnout, para ibu juga perlu menghilangkan kebiasaan mengkritik diri sendiri.
Tak perlu merasa gagal karena mengasuh anak sebenarnya bukan perlombaan yang harus dimenangkan.
Kita memiliki tantangan dan kondisi masing-masing sehingga tak bisa dibandingkan.
Baca juga: Ibu Stres Bisa Berdampak pada Anak, Kenali Cara Menanganinya
Burnout juga rentan terjadi ketika kita kurang tidur dan istirahat berkualitas di malam hari.
Hal ini menganggu fungsi tubuh kita sehingga mudah merasa lelah baik fisik maupun emosional.
Baca juga: Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Tidur Lebih Nyenyak
Kita tidak bisa melakukan semuanya dan tak perlu merasa bersalah karena itu.