KOMPAS.com - Mengurus anak sepanjang hari bisa membuat seorang ibu kelelahan secara fisik, mental maupun emosional.
Belum lagi keharusan mengerjakan urusan rumah tangga dan kebutuhan suami maupun anggota keluarga lainnya.
Stres dan kelelahan berkepanjangan ini akhirnya bisa menyebabkan ibu mengalami burnout.
Namun ada sejumlah langkah yang bisa kita lakukan sebagai pencegahan maupun penanganan sebelum kondisinya bertambah buruk.
Baca juga: Ibu Stres di Luar Batas? Coba 3 Tips Ini untuk Mengatasinya
Jauhi orang-orang toxic yang malah memberikan dampak negatif maupun selalu menyudutkan keputusan kita.
Sebaliknya, fokus bergaul dengan orang yang bisa memberikan dukungan dan bersedia membantu.
Kelilingi diri kita dengan orang yang positif dan juga memberikan pengaruh baik.
Tak hanya keluarga atau sahabat, kita bisa mendapatkannya dari komunitas online, teman di media sosial yang sehat, tetangga atau sesama ibu yang ditemui di sekolah anak.
Lingkungan sekitar yang suportif bisa sangat membantu ketika kita menghadapi tantangan baik dalam mengasuh anuk maupun mengurus rumah tangga.
Baca juga: Orangtua Sering Merasa Lelah? Awas Tanda Parental Burnout
Jika kurang merawat diri sendiri, kita sebenarnya tidak bisa merawat orang lain dengan optimal.
Maka penting untuk mengutamakan diri sendiri termasuk memperhatikan kesejahteraan fisik maupun mental kita.
Luangkan waktu untuk me time dengan pergi ke salon, mencari hobi baru atau mengikuti kelas yang menarik minat kita.
Berbagai cara ini menyalurkan rasa frustasi dan stres yang terpendam sehingga mencegah burnout.
Baca juga: Pahami, Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental
Trik ini akan membantu memberikan energi emosional baru sekaligus menjaga keharmonisan hubungan.
Sesekali, momen ini juga penting untuk membahas perkembangan buah hati dan tantangan dalam mengasuh anak.
Mengasuh anak adalah tanggung jawab bersama meskipun kita berfokus menjadi ibu rumah tangga dan suami bekerja.
Jadi minta pasangan untuk membantu baik dalam urusan rumah tangga atau mengurus kebutuhan anak.
Baca juga: Ketahui, Para Ibu Juga Butuh Libur dari Aktivitas Rumah Tangga
Di sisi lain, kita harus memberikan toleransi jika hasil kerja pasangan kurang memuaskan seperti jemuran pakaian yang tidak terlalu rapi atau meja makan berantakan saat mereka menyuapi anak.
Kita merasa tertekan melihat anak orang lain yang lebih sehat, doyan makan, penurut, dll di media sosial.
Hal ini juga memberikan tekanan yang tidak realistis pada diri sendiri untuk menjadi orangtua yang sempurna.
Faktanya, orang lain tentu tidak akan mengunggah momen saat anaknya tantrum, menolak makan atau perilaku tidak ideal lainnya.
Untuk mencegah burnout, para ibu juga perlu menghilangkan kebiasaan mengkritik diri sendiri.
Tak perlu merasa gagal karena mengasuh anak sebenarnya bukan perlombaan yang harus dimenangkan.
Kita memiliki tantangan dan kondisi masing-masing sehingga tak bisa dibandingkan.
Baca juga: Ibu Stres Bisa Berdampak pada Anak, Kenali Cara Menanganinya
Burnout juga rentan terjadi ketika kita kurang tidur dan istirahat berkualitas di malam hari.
Hal ini menganggu fungsi tubuh kita sehingga mudah merasa lelah baik fisik maupun emosional.
Baca juga: Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Tidur Lebih Nyenyak
Kita tidak bisa melakukan semuanya dan tak perlu merasa bersalah karena itu.
Tak perlu terobsesi membuat jadwal keluarga yang padat sehingga malah membebani kita.
Bukan masalah jika anak tidak selalu pergi ke aktivitas yang diinginkannya karena kita terlalu lelah mengantarnya.
Sebaiknya berikan momen lebih santai sehingga kita lebih rileks menjalani hari.
Jangan selalu melayani kebutuhan anak dan biarkan mereka sesekali melakukan tugasnya seperti mencuci pakaian atau membuat sarapan sendiri.
Mungkin hasilnya tidak sempurna namun biarkan itu menjadi proses belajar untuk buah hati.
Cara ini juga mengajari anak soal tanggung jawab selain memberikan sedikit waktu santai untuk ibu.
Baca juga: Ajarkan Anak Mandiri dengan Cara ini
Langkah penting untuk menghilangkan burnout tentunya adalah istirahat yang cukup.
Ambil rehat dan bantuan yang dibutuhkan misalnya nanny untuk mengasuh anak, asisten rumah tangga (ART) atau sekedat tempat penitipan anak yang fleksibel dan terjangkau.
Baca juga: 5 Tips Merekrut Pekerja Rumah Tangga Aman dan Nyaman, Tanpa Drama
Manfaatkan waktu rehat tersebut untuk me time seperti bersantai dengan teman atau pergi kencan dengan pasangan.
Beban parenting bisa menyebabka stres sehingga memicu burnout pada ibu.
Pastikan untuk mencari bantuan segera agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi semakin buruk.
Baca juga: Cinta Laura Dilanda Burnout, Kenali Tanda-tandanya pada Diri Kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.