Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-bike, Solusi Masa Depan untuk Mengatasi Pencemaran Udara?

Kompas.com - 02/11/2022, 14:16 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com – Kendaraan bermotor adalah salah satu penyumbang polusi udara di Indonesia. Mengacu pada hasil uji indeks kualitas udara (AQI) tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat nomor satu polusi tertinggi se-Asia Tenggara.

Bagaimana mengatasinya? Salah satunya adalah dengan memperbaiki sistem transportasi, sehingga orang tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi.

Cara lain yang tidak kalah baik adalah menggunakan kendaraan yang tidak menghasilkan polusi, yakni sepeda.

Namun tidak semua orang mau bersepeda dengan alasan tidak ingin berkeringat atau kelelahan saat sampai di kantor.

Nah, mengapa tidak memakai sepeda listrik alias e-bike?

Berbagai brand saat ini merilis e-bike untuk memudahkan orang bepergian tanpa kelelahan. Salah satunya adalah brand dalam negeri, Polygon, yang sudah memperkenalkan beberapa jenis e-bike.

Yang terbaru, Polygon Bikes bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), merancang pengembangan produk sepeda listrik (e-bike) untuk bisa ikut membantu mengatasi masalah ini.

Garapan anak bangsa dengan nama Polygon E-bike Centenary, ini juga telah diserah terima kepada Sekretaris Kabinet, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. pada 19 Oktober 2022 di Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta.

Baca juga: Polygon dan ITB Hadirkan Sepeda Listrik, Seperti Apa?

Polygon E-bike Centenary diserah terima kepada Sekretaris Kabinet, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. pada 19 Oktober 2022 di Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta. Polygon E-bike Centenary diserah terima kepada Sekretaris Kabinet, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M. pada 19 Oktober 2022 di Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta.
Dalam rancangan ini, ITB turut menghadirkan ekosistem sarana transportasi ramah lingkungan lain dalam programnya Prototype in campus eBike,termasuk charging station menggunakan panel surya dan shelter di setiap fakultas dan fasilitas yang mudah dijangkau oleh civitas kampus ITB.

“Prototype campus eBike ITB, merupakan hasil riset yang kami lakukan bersama, untuk memberikan solusi hijau kebutuhan transportasi dalam kampus ITB,” jelas Dr. Yannes Martinus, M. Sn. selaku dosen Fakultas Seni Rupa dan Design (FSRD) ITB.

Gerakan transportasi hijau ini tidak akan berhenti di area kampus saja, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai sekolah, perkantoran, maupun area dengan mobilitas tinggi lainnya dengan harapan bisa membantu memperbaiki kualitas udara sekaligus kemacetan di Indonesia.

“Kami akan terus berusaha untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem yang lebih hijau,” ujar Veronica Vivin, Brand Marketing Polygon Bikes dalam keterangannya.

“Seperti yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan mengenai pencemaran udara di DKI Jakarta. Sebagai masalah bersama, hal ini hanya bisa kita selesaikan bersama juga; secara masif,” lanjutnya.

Tak hanya mengurangi pencemaran udara, e-bike juga diharapkan mampu menjadi solusi kemacetan ibu kota yang ternyata juga dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh kemacetan di area terpadat Indonesia, Jabodetabek, mencapai sekitar Rp 71,4 triliun per tahunnya.

Baca juga: Keistimewaan E-Bike Terbaru dari Polygon, Cocok untuk Komuter Tanpa Berkeringat

e-bike Polygon sedang dirakit di pabriknya di Sidoarjo e-bike Polygon sedang dirakit di pabriknya di Sidoarjo
Rencananya sepeda listrik tersebut juga akan diserahkan untuk mendukung acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali November mendatang, bersama dengan sepeda listrik lain; Polygon G20 edition.

Berbeda dengan sepeda listrik yang biasa dikenal oleh masyarakat, Polygon e-bike hadir dengan fitur pedal assist, yaitu fitur yang mengharuskan pengendaranya untuk mengayuh sepeda agar bisa merasakan dorongan elektriknya.

Teknologi pedal assist ini sangat membantu pengendara ketika harus melakukan commuting tanpa perlu merasa kelelahan karena tenaga dorongnya mencakup hingga kecepatan 25 km/jam.

Selain itu, pengendara juga bisa tetap merasakan esensi dari berolahraga yang menjawab kebutuhan masyarakat akan kesehatan di tengah padatnya aktivitas.

Akankah e-bike bisa menjadi salah satu jawaban bagi masyarakat untuk mewujudkan negara yang bersih dan sehat ke depannya?

Baca juga: Menggunakan E-Bike, Tidak akan Tertinggal Lagi Saat Bersepeda Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com