Sementara dilansir dari Thai National Parks, ular naga jawa yang tergolong spesies tidak berbisa juga dapat memakan ikan kecil.
Ular naga jawa adalah reptil kecil semi-fossorial tidak berbisa yang dapat bertelur sebanyak beberapa kali.
Ketika spesies ini bertelur, mereka dapat menghasilkan 2-4 butir telur di setiap musim hujan yang berlangsung pada Oktober-Februari.
Walaupun termasuk satwa endemik, tidak menutup kemungkinan ular naga jawa ditemukan di sepanjang Semenanjung Malaya (Malaysia hingga Thailand).
Spesies yang sama juga mempunyai habitat di sebagian Sumatra, Kalimantan, dan beberapa pulau kecil.
Baca juga: 7 Penyebab Ular Masuk Rumah Ketika Musim Hujan dan Cara Mencegahnya
Ular naga jawa dapat bertahan hidup di daerah yang dekat sumber air, termasuk hutan rawa-rawa, maupun sawah di bawah ketinggian 1.300 mdpl.
Namun, ular naga jawa paling sering ditemukan di ketinggian 500-1.100 mdpl.
Dalam hal ini, ular naga jawa jantan dengan betina dapat dibedakan dengan cara memeriksa ukuran keseluruhan, panjang ekor, dan lubang kloaka (saluran pembuangan).
Ular naga jawa betina dapat diketahui dari ukurannya yang lebih besar dari jantan, tapi memiliki ekor yang lebih tipis dan pendek.
Ular naga jawa yang berjenis kelamin betina juga tidak mempunyai hemipenal seperti pada ular naga jawa jantan.
Sebaliknya, ukuran tubuh dari si jantan dari spesies ini lebih kecil, namun ekornya lebih tebal dan panjang.
Baca juga: Bagaikan Film, Penumpang Pesawat Temukan Ular di Bawah Kursinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.