Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magic Mushroom Bisa Obati Depresi, Begini Kata Peneliti

Kompas.com - 04/11/2022, 12:49 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC,CNBC

KOMPAS.com - Magic mushroom atau Psilocybe cubensis dihindari banyak orang karena efek halusinasinya apabila masuk ke dalam tubuh.

Jenis jamur yang biasanya tumbuh di atas kotoran sapi atau kerbau ini bisa menyebabkan halusinasi karena kandungan psilocybin-nya.

Psilocybin adalah bahan psikoaktif yang dapat diubah menjadi psilocin dalam tubuh dan meningkatkan kadar serotonin dalam otak.

Pada gilirannya, magic mushroom yang mengandung psilocybin dapat menimbulkan persepsi yang tidak biasa jika dikonsumsi.

Walau dampak halusinasinya tidak main-main, peneliti mendapati temuan bahwa magic mushroom dapat membantu pengobatan depresi.

Manfaat tersebut diketahui usai peneliti mempublikasikan studinya ke New England Journal of Medicine.

Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Membantu Mengatasi Depresi

Jalannya studi

Studi yang meneliti manfaat magic mushroom untuk depresi dilakukan secara internasional oleh COMPASS Pathways yang berbasis di London, Inggris.

Dilansir dari CNBC, kandungan psilocybin dalam magic mushroom terbukti mengurangi gejala depresi secara signifikan.

Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti awalnya memberikan psilocybin 25 miligram kepada 233 pasien yang menjadi responden.

Pengujian dilakukan kepada ratusan pasien di sepuluh negara di Eropa dan Amerika Utara.

Pasien yang mengonsumsi psilocybin lantas merasakan memasuki fase "mimpi berjalan" selama 4-6 jam.

Pasien kemudian diizinkan untuk meninggalkan klinik setelah keadaan mereka kembali normal.

Studi menemukan bahwa psilocybin 25 miligram yang diberikan bersamaan dengan dukungan psikologis kepada pasien membantu menurunkan tingkat depresi.

Menariknya, peneliti mendapati temuan bahwa depresi menjadi berkurang setelah pasien mendapat perawatan selama tiga minggu.

Studi yang sama juga melakukan pengujian terhadap dosis psilocybin sebanyak 1 miligram dan 10 miligram -selain 25 miligram.

Ilustrasi magic mushroom atau jamur ajaibWikimedia Commons Ilustrasi magic mushroom atau jamur ajaib
Pasien mengalami mimpi berjalan

Sebagian besar pasien yang diberikan psilocybin berusia sekitar 40 tahun dan mereka mengalami depresi berat selama lebih dari satu tahun.

Hal ini dikatakan sekelompok peneliti asal Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di King's College London dan South London and Maudsley NHS Foundation Trust.

Sebagaimana dilaporkan BBC, setelah dosis 25 miligram dari Comp360 psilocybin diberikan kepada pasien, hasilnya:

  • Satu dari tiga pasien tidak lagi didiagnosis mengalami depresi selama tiga tiga minggu
  • Satu dari lima pasien mengalami perubahan yang signifikan selama 12 minggu.

Psilocybin dapat mengobati depresi karena senyawa ini bekerja langsung pada otak, menurut penulis studi yang juga konsultan psikiater, James Rucker.

Hal ini membuat psilocybin yang dikonsumsi memberikan keadaan yang lebih fleksibel dan ruang untuk terapi.

Pasien yang terlibat dalam studi, sebelumnya diarahkan untuk berbaring di tempat tidur dalam kondisi yang tenang.

Mereka kemudian mengalami "mimpi berjalan" selama 4-6 jam setelah mengonsumsi psilocybin.

"Ini bisa sangat positif tetapi juga bisa negatif," kata Rucker dikutip BBC.

"Kenangan sulit dari masa lalu dapat muncul, misalnya, pada saat yang sama ketika merasakan hubungan kembali dengan diri sendiri dan perasaan Anda."

Baca juga: 9 Manfaat Jamur bagi Kesehatan, Cek!

Efek samping

Di samping mencari tahu keefektifan psilocybin untuk mengobati depresi, peneliti juga menelisik efek sampingnya.

Studi mengatakan, beberapa pasien sempat merasakan efek samping dari psilocybin, seperti sakit kepala, mual, kelelahan, dan ingin bunuh diri.

Menurut peneliti, efek samping dari psilocybin tidak biasa dan berisiko menjadi masalah keamanan obat.

Sementara itu, psilocybin dipandang kepala psikiatri asal Universitas Edinburgh, Andrew McIntosh, memiliki kemungkinan baik di masa depan.

Ia menyampaikan, psilocybin bisa dijadikan alternatif potensial sebagai antidepresan yang telah diresepkan suatu hari nanti.

Walau pemberian psilocybin mendatangkan efek samping, peneliti lainnya menunjukkan bahwa dampak dari senyawa ini hilang setelah 12 minggu.

"Depresi bisa menjadi masalah jangka panjang dan periode tindak lanjut yang lebih lama dari 12 minggu harus digunakan."

Demikian penjelasan yang disampaikan Ravi Das, dari University College London, Inggris.

Percobaan yang lebih besar segera dimulai untuk mempelajari berapa banyak dosis yang diperlukan untuk mencegah depresi datang kembali.

Mungkin butuh tiga tahun sebelum obat itu hampir disahkan, menurut para peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com