Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, Obat untuk Bantu Remaja Obesitas Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 05/11/2022, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NBC News

"Kami memiliki masalah besar dengan kelebihan berat badan dan obesitas di negara ini," ujar asisten profesor pediatri di Northwestern University Feinberg School of Medicine dan seorang dokter di Rumah Sakit Anak Lurie Chicago, Dr Monica Bianco.

"Ketika anak-anak obesitas menjadi remaja, mereka mulai mengembangkan kondisi seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi."

"Bahkan, orang-orang dengan usia 30 tahun ada yang sudah mengalami serangan jantung," sambung dia.

Contoh kasus penurunan berat badan

Pada saat Emmalea Zummo ikut terlibat dalam studi ini, berat badannya telah melonjak hingga 113 kg.

Remaja berusia 17 tahun dari Jeannette di Pennsylvania Barat itu mengalami obesitas, dengan kondisi hormonal yang disebut sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, selama bertahun-tahun.

"Saya mencoba diet dan mengikuti lebih banyak olahraga daripada anak-anak lain yang saya kenal. Tapi, tidak ada yang berhasil," kata Zummo.

"Tubuh saya hanya akan terbiasa dengan olahraga ekstra, terbiasa dengan diet baru dan berat badan akan kembali. Sampai akhirnya saya didiagnosis menderita depresi karena berat badan saya," lanjut dia.

Ketika ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam studi ini, Zummo langsung mengambil kesempatan itu.

"Bahkan pada pertemuan pertama ketika mereka menjelaskan apa obatnya, saya sudah merasa lebih ringan secara mental," ungkap dia.

Sejak mengikuti studi, berat badannya sudah turun lebih dari 32 kg.

Sekarang, berat badannya telah berada di angka 81 kg.

Berat rata-rata peserta adalah 107 kg.

Secara keseluruhan, 73 persen dari mereka yang menerima pengobatan mengalami penurunan berat badan 5 persen atau lebih dibandingkan dengan 18 persen dari mereka yang hanya menerima intervensi gaya hidup.

Selain penurunan berat badan, obat ini mengurangi beberapa faktor risiko kardiovaskular, termasuk lingkar pinggang dan kolesterol jahat.

Para remaja juga melaporkan peningkatan penting dalam kualitas hidup mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com