Darah Rendah dan Kurang Darah, Kenali Bedanya

Gejala yang dialami mencakup:

• Pusing
• Mual
• Kelelahan atau kelemahan
• Susah berkonsentrasi
• Penglihatan kabur
• Badan lemas
• Kulit pucat dan dingin
• Napas pendek
• Nadi terasa cepat dan lemah
• Agitasi atau perubahan perilaku tidak biasa lainnya, depresi
• Pingsan

Baca juga: 11 Penyebab Tekanan Darah Rendah dan Gejalanya

Gejala kurang darah atau anemia

Penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan asupan zat besi, vitamin B12, atau asam folat.

Adapun penyebab lain anemia seperti pendarahan, kehamilan, ketidakmampuan sumsum tulang memproduksi sel darah, hingga penyakit ginjal kronis.

Gejalanya yang biasa dirasakan penderita anemia yaitu:

• Kulit, gusi, dan kuku pucat
• Kaki dan tangan terasa dingin
• Sesak napas
• Sakit kepala
• Detak jantung sangat cepat atau tidak teratur
• Pusing, terutama saat aktif atau berdiri
• Nyeri dada
• Telinga berdenging
• Kelelahan dan kelemahan
• Pingsan

Pengobatan

Secara umum, tekanan darah rendah dapat ditangani dengan mengonsumsi lebih banyak air putih dan makanan sehat, serta rajin berolahraga.

Apabila memungkinkan, penderita hipotensi harus mengonsumsi obat-obatan tertentu atau mendapat penanganan medis.

Lain halnya dengan pengobatan kurang darah atau anemia. Jika anemia disebabkan oleh kurangnya hormon eritropoetin, maka dokter akan memberikan suntikan eritropoetin.

Hormon eritropoetin adalah hormon yang dihasilkan ginjal untuk merangsang pembentukan sel darah merah.

Sedangkan, penderita anemia akibat kekurangan asupan zat besi, asam folat, atau vitamin B12 seringkali dianjurkan untuk memilih makanan bernutrisi tinggi seperti daging, hati sapi atau hati ayam, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Baca juga: 8 Sumber Makanan Tinggi Zat Besi, Bantu Cegah Anemia