Diketahui, kucing memiliki folikel rambut yang sensitif dan dapat mengalami overstimulasi dengan mudah saat dielus.
Karena itu, kucing bisa terlihat senang saat dielus pada awalnya, namun saat mencapai ambang kepekaannya, sensasi menyenangkan itu mulai terasa menjengkelkan.
Baca juga: Bukan Hanya Manusia, Kucing Juga bisa Menderita Gingivitis
Kucing juga umumnya jarang melakukan kontak fisik untuk menunjukkan rasa sayang pada satu sama lain, sehingga kucing juga kemungkinan akan melakukan yang sama pada manusia.
Jadi, meski beberapa kucing sangat senang dielus, mayoritas kucing akan merespons elusan dengan overstimulasi sebagai sinyal untuk berhenti, yang biasanya ditunjukkan lewat gigitan atau cakaran.
Meski gigitan kecil yang kita dapatkan dari kucing saat mengelusnya tidak akan terasa terlalu sakit, sebaiknya kita tetap memperhatikan bahasa tubuh kucing saat menggigit kita untuk memberikan respon yang tepat.
Jadi, perhatikan tanda-tanda stres seperti gigitan, tubuh yang menegang, dan telinga yang mengarah ke belakang.
Jika kucing melakukannya, berhentilah mengelusnya.
Baca juga: 3 Alasan Kucing Suka Bersembunyi
Jika dapat memerhatikan bagaimana kucing merespon terhadap elusan kita dan berhenti saat kucing mulai memperlihatkan tanda-tanda overstimulasi, maka jumlah gigitan sayang yang akan kita dapatkan pun bisa dikurangi.
Lalu jika mendapatkan love bite yang tak diinginkan, cobalah untuk tidak langsung menarik tangan.
Sebab, ini hanya akan membuat kucing menjadi defensif.
Lebih baik, berhenti mengelus kucing sampai berhenti menggigit, lalu tarik tangan.
Baca juga: 5 Ras Kucing Mungil yang Menggemaskan
Lalu, lakukan pula hal berikut: