Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2022, 15:26 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video game menawarkan banyak petualangan dan hiburan.

Beberapa video game semacam Tetris, atau Candy Crush Saga yang lebih modern adalah permainan mengasah otak yang memerlukan strategi khusus agar bisa diselesaikan.

Kita ambil contoh lain yang lebih kompleks, yaitu Nier: Automata hasil kolaborasi antara Square Enix dan PlatinumGames yang memiliki jalan cerita dan grafis mengesankan.

Dalam video game itu, kita ditempatkan sebagai android wanita YoRHa bernama 2B yang diciptakan manusia untuk merebut kembali Bumi setelah diinvasi oleh mesin-mesin dari ruang angkasa.

Nah, bermain game memang mengasyikkan, bisa menghibur, dan sering membuat lupa waktu.

Namun, efek video game bagi otak terus menjadi pro dan kontra, apalagi jika kita sudah kecanduan video game.

Kecanduan video game didefinisikan sebagai gangguan kesehatan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019.

Jika demikian, apakah video game baik untuk kita?

Spesialis kesehatan perilaku anak Michael Manos, PhD, mengungkap bagaimana video game memengaruhi otak secara positif dan negatif, dan kapan kecanduan video game bisa berbahaya.

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan akibat Main Video Game Menurut Penelitian

Apakah bermain game baik untuk otak?

American Academy of Pediatrics menganjurkan anak di bawah usia 2 tahun untuk tidak menatap layar perangkat.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com