KOMPAS.com - Hubungan asmara yang seharusnya berjalan romantis dapat ternodai karena kelicikan pasangan yang jago memanipulasi emosi.
Manipulasi dalam hubungan bisa diartikan sebagai upaya untuk memengaruhi emosi pasangan supaya ia bertindak atau merasa dengan cara tertentu.
Orang yang menjadi korban manipulasi pasangannya sering kali merasa lelah hati bahkan tidak menyadari kalau ia sudah dimanfaatkan.
Kalau pun ia menyadarinya, tidak jarang orang yang dimanipulasi pasangannya sulit untuk mengakhiri hubungan karena berbagai alasan.
Baca juga: 5 Karakter Orangtua yang Toxic, Suka Manipulatif dan Egois
Untuk masalah yang satu ini, pada orang yang jago memanipulasi emosi pasangan sebenarnya dapat diketahui dari beberapa tanda.
Berikut ini ada beberapa tanda yang dipaparkan psikolog Carmen Harra sebagaimana dilansir dari Daily Mail.
Carmen mengatakan bahwa pasangan yang jago memanipulasi emosi menggunakan cara yang licik supaya doi-nya tidak merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
Salah satunya adalah menyebut pasangan -yang dijadikan korban- sebagai manipulator dan membuatnya percaya akan hal ini.
Padahal, korban dalam hubungan yang penuh manipulasi hanya diperdaya sehingga ia benar-benar percaya bahwa dirinya salah.
Indikator bahwa orang sudah dimanipulasi oleh pasangannya adalah kesulitan membedakan mana yang kenyataan dan imajinasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.