Rasa sakit dialami di bagian belakang bawah kepala dan sangat meningkat ketika pasien berdiri. Sakit kepala ini biasanya juga disertai mual dan muntah.
Baca juga: 6 Manfaat Masturbasi yang Mengejutkan, Apa Saja?
Setelah coital cephalgia didiagnosis sebagai sakit kepala jinak, pasien dapat meminum obat 1-2 jam sebelum melakukan aktivitas seksual untuk membantu menghindari sakit kepala.
Jika masalah berlanjut, obat pencegahan mungkin dianjurkan seperti indometasin.
Belum ada bukti kuat yang menunjukkan efektivitas indometasin, namun mengonsumsi obat tersebut antara 30-60 menit sebelum berhubungan seks bisa mencegah sakit kepala.
Bagi beberapa orang dengan riwayat sakit kepala cluster atau migrain, orgasme dapat menyebabkan gejala yang lebih buruk.
Studi yang dimuat dalam jurnal Cephalgia pada tahun 2013 menemukan, 37 persen responden dengan riwayat sakit kepala cluster melaporkan perbaikan gejala setelah orgasme, sedangkan 50 peserta mengalami gejala yang memburuk.
Lalu, sebanyak 60 persen responden dengan riwayat migrain melaporkan perbaikan gejala setelah orgasme. Namun, 33 persen peserta melaporkan gejala migrain memburuk.
Beberapa peserta studi juga melaporkan, mereka memanfaatkan aktivitas seksual sebagai terapi untuk meredakan sakit kepala.
Baca juga: Orgasme Sembuhkan Migrain, Mitos atau Fakta?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.