BERSIH memang mendarah daging dalam diri bangsa Jepang. Video para suporter Jepang yang mengumpulkan sampah seusai acara pembukaan Piala Dunia di Qatar belum lama ini cukup viral di media sosial.
Banyak pihak memuji tindakan itu, termasuk petinggi FIFA. Banyak orang tidak menyangka kalau ada sekelompok orang yang peduli dengan sampah yang ditinggalkan pengunjung.
“Apakah supaya disorot kamera?” tanya seorang reporter yang meliput kejadian itu.
“Tidak," jawab salah seorang dari rombongan orang-orang Jepang itu. “Kami hanya tidak biasa melihat sampah menumpuk," mungkin demikian penjelasan berikutnya.
Orang Jepang memang terkenal pembersih. Di Jepang, sangat jarang terlihat ada sampah yang berserakan di sepanjang jalan.
Yang ada hanya kantong-kantong berisikan sampah di tempat-tempat pengumpulan sampah. Pada waktu yang ditetapkan, tertulis di papan kecil di tempat sampah itu, petugas akan mengambilnya.
Jadwal pengambilan sampah dibedakan berdasarkan jenis sampah. Misalnya hari Senin dan Kamis untuk sampah non-organik, hari-hari lain untuk sampah organik.
Pemilahan sampah itu bisa sangat rinci di banyak kota atau kawasan, tergantung dari jenis sampah yang dibuang warga dan keaktifan pemerintah kota/daerahnya.
Pamflet petunjuk pembuangan sampah biasanya tersedia di balai kota, atau di tempat-tempat warga biasa berkumpul, untuk diambil warga. Dan warga umumnya patuh dengan peraturan pengambilan sampah demikian.
Sampah daun di jalan disapu dengan mobil khusus sehingga cepat terangkut, pada pagi hari sekali. Saat orang keluar rumah, jalanan sudah bersih dari daun-daun kering.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.