Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2022, 07:23 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Untungnya, mengoleskan vitamin C ke kulit diklaim dapat mengurangi hiperpigmentasi karena dapat mengganggu enzim tirosinase, yang bertanggung jawab untuk produksi melanin, pigmen alami kulit manusia.

Selain itu, vitamin C juga berfungsi sebagai agen pencerah dan dapat mengurangi munculnya bintik hitam tanpa mengubah warna alami kulit.

Bahkan, beberapa penelitian menemukan bahwa menggabungkan vitamin C topikal dengan iontophoresis atau gradien listrik yang dioleskan pada kulit dapat mengakibatkan turunnya risiko hiperpigmentasi.

Namun ada yang perlu diperhatikan. Meskipun metode ini menjanjikan, iontophoresis dapat meningkatkan penyerapan vitamin C ke dalam kulit yang berarti bahwa aplikasi topikal vitamin C saja mungkin tidak memberikan hasil yang sama.

Selain itu, sebagian besar penelitian terkait menggunakan vitamin C yang dipadukan dengan bahan anti-hiperpigmentasi lainnya, seperti asam alfa-hidroksi, sehingga sulit untuk menentukan efek spesifik dari vitamin tersebut.

Jadi intinya, klaim ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Suplemen dan Serum Vitamin C, Manakah yang Terbaik bagi Kulit?

Sumber dan formulasi vitamin C

Vitamin C bisa didapatkan dari berbagai makanan dan suplemen yang mengandung vitamin C.

Namun, perlu diingat bahwa produk skin care yang mengandung vitamin C ini kemungkinan hanya mampu mengobati kondisi yang berkaitan dengan jerawat, dan tidak ada studi yang mengaitkan konsumsi vitamin C dengan berkurangnya jerawat atau bekas lukanya.

Berikut sumber dan formulasi vitamin C yang bisa didapatkan dari berbagai produk.

  • Makanan dan suplemen

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di PubMed Central, ditemukan bahwa ada banyak buah dan sayuran yang kaya akan vitamin C, seperti paprika, strawberry, tomat, brokoli, sayuran hijau, dan buah-buahan.

Selain itu, ada pula suplemen vitamin C yang dapat dikonsumsi dan mudah didapatkan. Karena itu, banyak orang di negara berkembang yang memenuhi kebutuhan vitamin C hariannya melalui makanan dan suplementasi.

Namun perlu diingat, vitamin C dapat larut dalam air. Artinya, tubuh akan membuang sisa vitamin C berlebih melalui urine.

Lalu sebelum meminumnya, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.

  • Produk perawatan kulit

Turunan vitamin C memang biasa digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit, seperti serum, pelembap, dan krim.

Kendati demikian, hanya ada beberapa studi yang meneliti dampak beberapa turunan vitamin C dalam produk perawatan kulit.

Lalu, masih belum diketahui apakah turunan vitamin C tersebut dapat memberikan hasil yang sama dengan asam L-askorbat, turunan vitamin C yang paling kuat namun tidak stabil.

Perlu diperhatikan pula bahwa banyak serum vitamin C yang dibuat dengan memadukan vitamin C dan anti oksidan lainnya, seperti vitamin E, guna meningkatkan stabilitas dan menambah manfaatnya.

Untuk hasil terbaik, ikuti petunjuk di label produk dan buang serum yang telah kedaluwarsa atau berubah warna.

Lalu jika tengah menggunakan obat jerawat, baik topikal maupun oral, berkonsultasilah dengan dokter kulit terlebih dahulu sebelum menggunakan produk dengan vitamin C lainnya.

Baca juga: 10 Manfaat Serum Vitamin C untuk Kulit Wajah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com