Jahe juga berperan meredakan mual di pagi hari, bahkan mual dan muntah akibat kanker.
Karena jahe bersifat anti-inflamasi dan antibiotik, ginger shot dinilai mampu meringankan rasa sakit.
Manfaat ini tidak lepas dari senyawa aktif gingerol yang ada dalam jahe.
"Studi menunjukkan, gingerol mengurangi aktivitas dan sintesis senyawa pro-inflamasi, yang berhubungan dengan nyeri," jelas O’Neill.
Temuan studi lainnya mengungkap, jahe bisa menghilangkan rasa sakit dalam jangka panjang, bukan rasa sakit sesaat.
"Perlu dicatat jika kita mengonsumsi jahe, kita tidak akan langsung merasakan nyeri mereda seperti mengonsumsi ibuprofen atau acetaminophen," kata O'Neill mengingatkan.
"Namun itu dapat membantu menghilangkan rasa sakit dalam jangka panjang dan mengurangi tanda peradangan kronis."
Sifat anti-inflamasi dan antibiotik dalam jahe bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya itu, jahe juga mengandung sifat antivirus dan antibakteri yang menjaga tubuh tetap sehat.
Ada pula kandungan vitamin C pada rempah-rempah ini, meski jumlahnya tidak banyak.
Baca juga: 6 Khasiat Jahe untuk Meredakan Sakit Perut
Penderita diabetes tipe 2 umumnya tidak menghasilkan insulin dalam jumlah memadai.
Tetapi jahe bisa berperan mengatur produksi insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
"Ada beberapa bukti bahwa jahe meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi beberapa enzim dalam tubuh yang memecah karbohidrat dan meningkatkan metabolisme glukosa," catat O’Neill.
Ada bukti yang menemukan, jahe mampu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar selama sistem pencernaan bekerja.
Sederhananya, jahe bisa membantu menurunkan berat badan.