"Jahe mengandung senyawa yang meningkatkan efek panas dari makanan, meningkatkan kalori yang dibakar untuk memecah makanan," papar O'Neill.
Tetapi dia menggarisbawahi, hanya memasukkan jahe saja ke dalam makanan tidak akan menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan.
"Dalam studi, peneliti menemukan jahe hanya meningkatkan pembakaran kalori sekitar 50 kalori," lanjutnya.
Jahe juga dapat meningkatkan hormon ghrelin yang mengendalikan rasa lapar dan mengurangi nafsu makan.
"Jahe dapat membantu mengurangi kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida," cetus O’Neill.
Meski ada studi yang membahas mengenai peran jahe terhadap penurunan kolesterol, menurutt O'Neill, diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami efek jahe pada kolesterol.
Baca juga: Air Lemon dan Jahe: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Membuatnya
Di balik manfaatnya yang luar biasa, ginger shot berisiko memicu heartburn bagi beberapa orang.
"Sebaiknya jus jahe diencerkan untuk mencegah gejala pencernaan apa pun saat dikonsumsi," saran O'Neill.
"Jika sistem pencernaan kita sensitif, mulailah dengan porsi kecil sebelum menambah asupan."
Jahe dalam dosis tinggi juga bisa berfungsi sebagai pengencer darah, dan perlu diwaspadai oleh mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah.
"Jika ingin untuk memasukkan jahe ke dalam diet, kita harus berbicara dengan dokter, terutama jika kita sedang menjalani pengobatan pengencer darah," ujar O'Neill.
"Apabila kita mengonsumsi suplemen jahe, tidak perlu meminum ginger shot," tambah O’Neill.
"Kita kemungkinan besar mendapatkan dosis yang lebih kuat dari suplemen."
Tidak ada batasan harian dalam mengonsumsi jahe, namun O'Neill mengingatkan asupan jahe berlebihan dapat menyebabkan mual dan refluks lambung.
Baca juga: 15 Khasiat Rebusan Jahe, Serai, dan Gula Merah, Apa Saja?
O'Neill membagikan resep ginger shot bagi yang ingin membuatnya sendiri di rumah.