Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Batuk, Pilek, dan Demam

Kompas.com - 07/12/2022, 08:35 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Minyak esensial ini merupakan obat tradisional yang sudah dikenal khasiatnya dalam mengurangi berbagai gejala seperti pilek atau batuk.

Di samping itu, efeknya juga dapat memberikan sensasi terapeutik yang dapat membuat anak merasa lebih nyaman ketika menghirup aromanya.

5. Melakukan metode pijat

Khususnya pada anak dengan gejala seperti batuk dan pilek. Keluhan tersebut dapat diringankan dengan sejumlah metode pijat.

Seperti pemijatan di area pipi di dekat bawah mata yang mampu meredakan hidung tersumbat.

Sementara untuk gejala batuk, para orangtua bisa menggunakan minyak esensial untuk memijat dan mengelus area dadanya untuk membuat si kecil merasa nyaman serta melegakan tenggorokannya.

6. Kenali tanda bahaya

Dengan melakukan sejumlah tips di atas, setidaknya obat medis dapat dijadikan sebagai alternatif terakhir jika gejalanya tidak mereda dalam beberapa hari.

Selama fase tersebut kenali pula sejumlah tanda bahaya yang kemungkinan dapat muncul dan menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lain.

Misalnya pada gejala seperti batuk, pilek dan sesak. Cara mengenali tanda bahayanya dapat dilakukan dengan menghitung kecepatan napas anak saat tertidur.

  • Anak usia 0-2 bulan normalnya 60 kali bernapas selama 1 menit.
  • 2 bulan - 1 tahun normalnya 50 kali dalam semenit.
  • 1-5 tahun normalnya bernapas 40 kali.
  • Sedangkan di usia 5 tahun ke atas sekitar 30 kali.

Jika lebih dari itu, kemungkinan si kecil mengalami kesulitan bernapas dan perlu dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sementara pada gejala seperti demam, bila anak mengalami kejang itu merupakan tanda bahaya. Sehingga juga perlu diperiksa oleh dokter.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Sakit Tenggorokan yang Perlu Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com