KOMPAS.com - Saat mendengar istilah junk food, mungkin yang dibayangkan adalah makanan seperti pizza, burger, atau makanan cepat saji lainnya.
Padahal, junk food bukan hanya berlaku untuk fast food saja, tetapi juga makanan tidak sehat lain yang rendah gizi dan tinggi kalori seperti gorengan.
Risiko junk food bagi kesehatan perlu menjadi perhatian semua orang, termasuk ibu yang akan melahirkan.
Sebuah penelitian menemukan, zat aditif dalam junk food dapat disalurkan ke janin di dalam kandungan dan memicu perubahan yang terkait perubahan alergi.
Baca juga: Kenai Bahayanya, Cegah Keinginan Konsumsi Junk Food Berlebihan
Temuan tersebut diambil dari tinjauan terhadap sekitar 170 studi, dan dimuat di jurnal Frontiers in Allergy.
Menurut para peneliti, partikel kecil yang ditambahkan ke gula, pemanis dan pengawet untuk membuat manisan, kue, dan sirup dapat melewati plasenta dan mencapai janin.
Partikel-partikel itu kemudian menumpuk di usus dan mengganggu mikrobioma usus bayi.
Sudah banyak studi yang menyimpulkan, diet tinggi lemak selama kehamilan dapat merusak sistem kekebalan bayi dan membuat bayi rentan terhadap sejumlah masalah kesehatan.
Dalam studi terbaru, para ilmuwan mengecek data terkait efek zat aditif dalam makanan pada bakteri tubuh dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Bukan Junk Food, Ini Makanan untuk Perbaiki Mood
Sebanyak 168 makalah studi diteliti, termasuk studi yang dilakukan di laboratorium dengan melibatkan manusia dan hewan pengerat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.