Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 12/12/2022, 12:15 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Tetapi Lensa menerapkan filter untuk mencegah hal ini terjadi secara tidak sengaja."

"Juri masih belum tahu apakah filter ini akan membantu orang yang menjadi korban dari hal semacam ini tanpa persetujuan mereka."

Di sisi lain, banyak seniman menuding Stable Diffusion --jaringan yang ada pada aplikasi Lensa-- menggunakan karya tanpa izin.

"Apa yang Lensa bawa adalah pemalsuan, pencurian dan penyalinan karya seni ke massa," sebut seniman Karla Ortiz kepada NBC News.

CEO Prisma Labs, Andrey Usoltsev pun angkat bicara.

"Menghadirkan seni kepada massa tidak pernah menjadi bagian dari misi perusahaan," jelasnya kepada NBC News.

"Apa yang dulunya hanya tersedia untuk pengguna teknologi yang berpengalaman sekarang tersedia untuk dinikmati semua orang. Tidak diperlukan keahlian khusus."

Pada 6 Desember, Prisma Labs merilis cuitan di Twitter sebagai tanggapan atas kecaman para seniman.

"AI tidak akan menggantikan seniman tetapi dapat menjadi alat bantu yang hebat," begitu bunyi cuitan perusahaan.

"Kami juga percaya meningkatnya aksesibilitas alat berteknologi AI akan membuat seni buatan manusia lebih dihargai dan diapresiasi, karena setiap industrialisasi memberi nilai lebih pada karya kerajinan tangan."

Baca juga: Pilihan Avatar Facebook Ungkap Kepribadian Pembuatnya, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com