Setelah enam bulan, para peneliti tidak menemukan perbedaan lemak perut di antara kedua kelompok tersebut.
Namun, kelompok yang mengonsumsi alpukat setiap hari memang mengalami penurunan kolesterol total dan kolesterol LDL.
Ini membuktikan, alpukat bukanlah makanan ajaib untuk membakar lemak selama kita tidak menerapkan gaya hidup sehat lainnya.
"Makan alpukat tetapi melakukan 10 kebiasaan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berkontribusi terhadap kolesterol tinggi dan lemak perut mungkin tidak memberikan hasil yang kita cari," catat Munnelly.
Wilson mengatakan, alpukat kaya akan dua karotenoid, yaitu lutein dan zeaxanthin.
"Kedua fitokimia ini membantu melindungi mata dari kerusakan, seperti dari sinar UV," jelasnya.
Baca juga: 11 Efek Samping Buah Alpukat, Perlu Diwaspadai
Studi menemukan, makan alpukat bersama makanan nabati lainnya bisa membantu meningkatkan penyerapan fitonutrien tubuh seperti beta-karoten, likopen, lutein, dan zeaxanthin, tambah Munnelly.
Munnelly menyarankan untuk berpegang pada setengah buah alpukat sebagai ukuran porsi standar.
Alpukat bermanfaat bagi pelaku diet keto atau diet Mediterania karena komposisi lemak sehat dalam buah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.