"Ceritanya ya bahwa rasa cinta terhadap budaya Jawa harus diwujudkan dan diberi wadah, karena kami semua pecinta seni budaya Jawa mulai karawitan, batik, ornamen, design Jawa, akhirnya terwujud tempat ini," ujar Gayatri.
"Kegiatan yang sudah berlangsung sampai saat ini adalah latihan gamelan atau karawitan, latihan menari, latihan membatik serta perawatan batik kuno/lawasan, latihan pottery (clay), sekaligus menyediakan cemilan tradisional Jawa."
Semua ini dalam rangka nguri-uri atau melestarikan budaya. "Intinya "wong Jowo ojo lali Jowone" atau orang Jawa jangan lupa ke-Jawa-annya."
Sedangkan nama Bodro Sewu diambil dari nama Gamelannya, yaitu Kyai Bodro Sewu. Bodro artinya keberuntungan dan Sewu artinya Seribu sehingga diharapkan semua yang terlibat di dalamnya mendapatkan seribu keberuntungan.
"Kami memberanikan menamakan tempat ini Galeri supaya lebih familiar juga di dalam dan di luar negeri," tutur Gayatri.
Lewat budaya, Gayatri dan para pemain gamelan di Bodro Sewu percaya bahwa "Ajining Bongso dumunung soko luhuring Budoyo" alias harga diri sebuah bangsa juga didasari pada keluhuran budayanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.