Dengan mengadopsi tren tersebut, kita mungkin kehilangan banyak elemen penting di dalam rumah.
Setiap warna mewakili elemen dan energi, dan menerapkan hanya satu warna saja dapat membuat penghuni remah merasa cemas, stres, tertekan, atau lelah.
Kekacauan di dalam rumah diawali dari hal sederhana.
Barangkali, kita memertahankan suatu benda karena menghargai tampilannya, benda itu memiliki nilai historis, atau terkadang kita malas memeriksa benda yang dimiliki.
Kebiasaan seperti itu tidak baik menurut feng shui. Sebab, terlalu banyak objek akan menciptakan beban dan keadaan terhenti (stagnasi) di lingkungan rumah.
Penguhi rumah menjadi lebih sulit bersantai dan beristirahat. Juga, menyimpan terlalu banyak barang akan menghambat urusan kesehatan, keberuntungan, kesuksesan, hingga asmara.
Memertahankan benda bisa menandakan ketakutan kita akan perubahan, kelahiran kembali, dan kesuksesan.
Jika bertahan pada energi lama, kita tidak menyisakan ruang bagi energi baru untuk memasuki hidup kita.
Baca juga: 9 Tips Feng Shui Dapur untuk Menarik Energi Positif dan Keberuntungan
Kasur dan kamar tidur adalah tempat yang sangat penting dalam feng shui.
Kamar tidur haruslah menjadi tempat beristirahat, serta tempat untuk pertumbuhan pribadi, di mana impian dan ide-ide terlahir.
Itu sebabnya, sirkulasi energi di kamar tidur harus bebas, terutama di bawah tempat tidur.
Jika sirkulasi energi terhalang, kita tidak mendapatkan istirahat yang baik dan melakukan semua aktivitas dalam suasana hati yang buruk.
Jangan memanfaatkan ruang di bawah tempat tidur untuk menyimpan barang. Biarkan ruang itu bersih dan bebas dari debu.
Sekali lagi, feng shui merupakan ilmu yang menekankan keharmonisan dan keseimbangan.
Baca juga: 9 Tanaman Hias Pembawa Keberuntungan Menurut Feng Shui
Ada beberapa penataan yang membuat rumah menjadi tidak sehat, yaitu:
Jagalah kenyamanan dan keseimbangan di dalam rumah. Dengan demikian, energi yang sehat dan berlimpah akan hadir di rumah kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.