Ketahuilah bahwa serangkaian tes memang diperlukan untuk menguji kompetensi kita sebagai kandidat, tetapi biasanya hal itu tidak dilakukan di tahap awal interview kerja.
Satu hal yang perlu diwaspadai adalah ketika ide brilian atau perencanaan dari apa yang kita kerjakan itu bisa dicuri oleh mereka.
Manajer perekrutan sudah seharusnya memiliki gambaran tentang kandidat seperti apa yang dicari.
Jika mereka menjabarkan tugas dan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh tiga orang, tapi ternyata itu semua harus kita kerjakan seorang diri, lebih baik tolak penawaran kerja dari mereka.
Baca juga: 7 Gaya Rambut Pria untuk Interview Kerja, biar Kelihatan Profesional
Para pencari kerja tentu ingin mendapatkan kompensasi atau benefit lain yang sesuai saat bekerja di suatu perusahaan.
Namun ketika benefit atau kompensasi lainnya itu tidak dijelaskan secara rinci dan transparan, kemungkinan ada yang salah dalam sistem kebijakan perusahaan tersebut.
Di tahap interview kerja, sudah seharusnya semua informasi mengenai deskripsi pekerjaan, gaji hingga benefit lain dijabarkan secara rinci.
Mungkin kita sudah meriset banyak informasi tentang perusahaan yang dilamar, tapi ternyata kita menemukan banyak ulasan buruk tentang mantan karyawan di situs pencarian kerja.
Sebetulnya tidak ada yang salah jika kita menanyakan ini, namun ketika perekrut berusaha menutupi apa yang tengah terjadi atau malah mengalihkan pembicaraan ke topik lain, ini juga salah satu red flags yang perlu diwaspadai pelamar kerja.
Berkomunikasi dengan rekan dari divisi lain dapat membuat kita lebih memahami budaya kerja di perusahaan tersebut.
Tapi ketika di awal kita hanya diinstruksikan dengan siapa harus berkoordinasi atau berkomunikasi, lebih baik hindari penawaran kerja dari mereka.
Sebab bisa jadi, atasan atau perekrut menutup-nutupi jalur komunikasi kita sehingga berdampak pada semangat kerja yang rendah di dalam tim, hingga membuat kita tidak puas dengan pekerjaan yang kita lakukan.
Baca juga: Cara Berpakaian yang Tepat untuk Interview Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.