KOMPAS.com - Bullying bukan hanya bisa terjadi pada anak-anak di usia remaja atau di bangku kuliah.
Faktanya, saat ini ada banyak kasus bully yang terjadi di tempat kerja.
Salah satu contoh nyatanya, kasus bullying yang menimpa seorang pegawai di Komisi Penyiaran Indonesia beberapa waktu lalu, di mana korban dilecehkan secara fisik dan verbal.
Baca juga: Nasib Korban Pelecehan Seksual KPI, Dinonaktifkan dan Dapat Surat Penertiban
Lebih lanjut, bullying di tempat kerja pun bisa terjadi pada siapa saja dan dilakukan oleh siapa saja.
Kasus bullying ini akan sangat sulit ditangani jika pelakunya adalah atasan kita sendiri, sosok yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kondisi di perusahaan.
Sayangnya, terkadang seseorang tidak menyadari bahwa atasan mereka adalah pelaku bullying dan mengira perilaku hanya merupakan sifat yang keras atau dorongan agar kita bekerja lebih baik lagi.
Namun, penting bagi kita untuk mengidentifikasi apakah atasan kita benar-benar merupakan pelaku bullying atau sekadar berlaku tegas dan keras.
Untuk memastikannya, berikut tanda-tandaya yang dikutip dari Verywell Family.
Seorang pelaku bullying biasanya tidak ingin melihat kita sukses. Sebab jika itu terjadi, ia akan merasa tidak lagi bisa mengontrol kita.
Akibatnya, atasan kemungkinan akan menghukum kita atas kesalahan yang tidak pernah kita buat atau mengungkit kesalahan masa lalu kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.