KOMPAS.com - Gangguan pada jantung memiliki beberapa jenis, di antaranya henti jantung (cardiac arrest) dan serangan jantung (heart attack).
Baik serangan jantung maupun henti jantung bisa menjadi kondisi medis yang menakutkan dan mengancam jiwa, tetapi ada perbedaan dalam cara dan mengapa keduanya terjadi.
Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyumbatan, ketika arteri menghalangi aliran darah ke jantung.
Baca juga: Orang yang Jarang Sarapan Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Sementara henti jantung adalah masalah listrik. Hal ini terjadi ketika impuls yang cepat dan tidak teratur mengambil alih irama jantung.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ahli kardiologi, Andrew Higgins, MD, pun menjelaskan lebih lanjut bagaimana serangan jantung dan henti jantung berkembang dengan cara yang berbeda dan apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat ini.
Infark miokard (acute myocardial), yang umumnya disebut sebagai serangan jantung, bisa mematikan.
Dalam kebanyakan kasus, ini terjadi akibat plak menyumbat arteri yang memasok darah ke jantung.
Tanpa oksigen dan nutrisi, jaringan otot jantung bisa mulai mati.
Oleh sebab itu, aliran darah harus secepatnya kembali ke jantung. Jika tidak, serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan permanen dan bahkan kematian.
Baca juga: Benarkah Makan Mi Campur Nasi Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes dan Jantung?
Ada pun faktor-faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kita mengalami serangan jantung adalah:
• Usia dan jenis kelamin.
• Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
• Pilihan gaya hidup (kurangnya aktivitas fisik, merokok dan diet).
• Kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Sebaliknya, dalam henti jantung, jantung mulai berpacu dengan cara yang membingungkan dan tidak teratur.
Darah juga berhenti bersirkulasi hampir seketika, sehingga membuat kita pingsan, berhenti bernapas, dan bahkan tidak memiliki denyut nadi.
Jika irama jantung kita tidak dipulihkan sesegera mungkin, otak bisa mati karena kekurangan oksigen dan aliran darah.
Kurang dari 10 persen orang yang mengalami henti jantung mendadak dapat bertahan hidup.
Irama jantung yang tidak normal dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
• Serangan jantung.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.