KOMPAS.com - Sebagai pemilik anjing, tentu kita akan menyayangi anjing sepenuh hati dan memberinya semua kebutuhan yang diperlukan, mulai dari makanan hingga tempat tinggal.
Kita berharap agar hewan peliharaan tersayang memberikan kasih sayang sebagai imbal baliknya.
Dalam banyak kasus, kita menganggap perilaku menggemaskan anjing sebagai bentuk cinta mereka terhadap manusia.
Termasuk mengibaskan ekor, mengikuti kita ke manapun, atau selalu ingin tidur bersama.
Namun, bagaimana faktanya?
Ternyata, kita tidak perlu takut rasa sayang kita bertepuk sebelah tangan karena penelitian membuktikan rupanya anjing benar-benar menyayangi pemiliknya.
Baca juga: Anjing Menggerakkan Ekor Bukan Tanpa Maksud, Pahami Artinya
Dikutip dari Daily Paws, pada tahun 2014, tim peneliti dari Emory University menggunakan sebuah mesin MRI scan dan menemukan bahwa salah satu bagian dari otak anjing, yaitu caudate nucleus, akan bereaksi paling kuat terhadap aroma manusia yang dikenalnya.
Misalnya saja, aroma dari ketiak pemiliknya, seperti yang dikumpulkan oleh para peneliti.
Studi serupa pun dilakukan oleh para ilmuwan di Budapest, Hungaria, yang menemukan hasil serupa, meski berfokus pada suara.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa anjing dapat menafsirkan emosi dalam suara kita, yang berarti kemungkinan besar mereka dapat memahami rasa bahagia dari suara yang kita gunakan saat berbicara dengannya.
Baca juga: Daftar 5 Anjing Termahal di Dunia, Harga Capai Puluhan Juta
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.