Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tepat Lakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri Menurut Ahli

Kompas.com - Diperbarui 12/01/2023, 10:34 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (breast self exam) menjadi salah satu bagian penting dari pencegah kanker payudara secara dini.

Faktanya, Johns Hopkins Medical Center menemukan bahwa 40 persen kanker payudara bisa terdeteksi oleh wanita yang merasakan adanya benjolan di payudara saat melakukan pemeriksaan sendiri.

"Segala bentuk pemeriksaan adalah ide yang baik secara umum untuk menyadari perubahan dalam tubuh dan pemeriksaan diri sendiri dapat menjadi bagian dari itu."

Demikian penuturan ahli onkologi bedah dari Karmanos Cancer Institute di Michigan, AS, Dr Lydia Choi, MD, FACS.

"Wanita adalah orang pertama yang menyadari adanya benjolan di payudara dan dapat menemukan benjolan yang tidak muncul pada skrining mammogram," sambung dia.

Baca juga: 7 Kebiasaan Penting yang Bisa Diterapkan untuk Cegah Kanker Payudara

Jadi, karena menjaga kesehatan payudara itu adalah hal yang wajib dilakukan, maka para ahli pun mencoba menguraikan cara-cara tepat dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Simak penjelasannya lebih lanjut, seperti yang dilansir dari laman Real Simple berikut ini.

Siapa yang harus melakukan pemeriksaan sendiri

Sebagian besar wanita yang telah melalui masa pubertas seharusnya mulai melakukan pemeriksaan diri.

"Selama masa remaja ketika pubertas sedang berlangsung, [wanita muda] harus mulai menyadari payudara mereka dan perubahan yang terjadi," jelas ahli onkologi bedah payudara di Rumah Sakit HCA Florida Mercy, AS, Dr Ahkeel Allen, MD.

"Setelah pubertas, mereka harus terus membiasakan diri dengan payudara mereka dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri," saran dia.

Meskipun pria biasanya tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri, namun Allen juga mendorong pria untuk mengenal area puting mereka, karena 1 persen kanker payudara memang terjadi pada pria.

Seberapa sering melakukan pemeriksaan sendiri

Memang ada banyak teknologi skrining yang memiliki kualitas terbaik seperti mammogram dan ultrasound.

Baca juga: 5 Tips Mengencangkan Payudara Tanpa Operasi, Apa Saja?

Kendati demikian, Choi tetap merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri terlebih dulu sebulan sekali pada waktu yang sama untuk mencegah berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.

"Biasanya tiga sampai lima hari setelah siklus haid adalah yang terbaik," katanya.

Direktur medis onkologi kesehatan wanita di City of Hope County di Orange County, California, Dr Irene M. Kang, MD, pun menambahkan bahwa kamar mandi adalah tempat yang tepat untuk memeriksa area payudara.

Hal ini karena kamar mandi menjadi tempat yang lebih mudah dan nyaman bagi kita untuk menggerakkan jari-jari, terutama di atas kulit yang basah.

"Pilihan lain yang sangat baik adalah melakukannya saat berbaring di tempat tidur," dia menyarankan.

Cara melakukan pemeriksaan dengan tepat

Ini mungkin sangat mengejutkan, tetapi pemeriksaan payudara sendiri membutuhkan lebih dari sekadar menyentuh payudara.

Baca juga: 4 Kebiasaan Makan untuk Cegah Kanker Payudara

"Banyak wanita terkejut mengetahui bahwa payudara terletak di atas otot besar yang disebut otot pektoralis mayor, yang membentang dari tepat di bawah tulang selangka ke ketiak dan melintasi tulang dada," jelas Kang.

"Merupakan ide yang baik untuk meraba dan menekan semua area ini selama pemeriksaan diri," ujar dia.

Untuk hasil terbaik, Allen merekomendasikan untuk menggunakan tangan yang berlawanan guna merasakan ketiak, serta area dari klavikula ke lipatan infra-mammae (alias di mana jaringan payudara bagian bawah bertemu dengan dinding dada.)

Agar memastikan kita bisa merasakan semuanya, kita mungkin perlu mengangkat lengan di atas kepala untuk mengukurnya dengan baik.

"Gunakan bantalan tiga jari tengah dan sapukan ke sekeliling payudara dalam suatu pola — baik dalam lingkaran konsentris, dari sisi ke sisi, atau dari atas ke bawah — untuk merasakan seluruh payudara," katanya.

Apa yang harus dicari dan dirasakan

• Cari perubahan visual

Sebelum pergi ke kamar mandi (atau berbaring), misalnya, melangkahlah di depan cermin dan cari perubahan visual.

Ternyata, melihat sesuatu yang tidak biasa juga bisa menjadi indikator bahwa kita perlu berkonsultasi dengan dokter.

"Ini termasuk pembengkakan, ruam, nyeri, perubahan warna kulit, area yang terasa hangat saat disentuh, lesung pipi, mengerut, kulit menonjol, dan tentu saja, benjolan di payudara," jelas Kang.

"Selain itu, cari perubahan pada puting susu seperti membalik atau mengubah posisi," tutur dia.

Baca juga: 5 Manfaat Pijat Payudara untuk Laktasi hingga Ubah Penampilan

• Rasakan adanya ketidakteraturan

Meskipun setiap perubahan dalam penampilan atau tekstur payudara harus diperiksa oleh dokter, namun Kang mengatakan bahwa sering ada perbedaan kecil antara tekstur benjolan kanker dan non-kanker.

"Umumnya, benjolan halus yang mudah bergerak [di antara bantalan jari] bukanlah kanker," ungkapnya.

"Kanker payudara biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, keras, tidak bisa digerakkan, dan bentuknya tidak beraturan," lanjut dia.

Kita tidak dapat mengetahui dengan pasti dan tidak boleh mendiagnosis diri sendiri, jadi setelah merasakan ada sesuatu yang berubah setelah melakukan pemeriksaan diri sebaiknya kunjungi dokter untuk lebih memastikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com