Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Hasrat Seksual Pasutri Tak Selaras, Hubungan Jadi Ikut Terancam

Kompas.com - 13/01/2023, 10:36 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

 

KOMPAS.com - Bukan hal yang aneh apabila pasangan suami istri memiliki hasrat seksual yang berbeda.

Suami atau istri mungkin punya selera yang berbeda baik dalam soal gaya maupun intensitasnya.

Terkadang hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan hingga memicu konflik, seperti kasus KDRT yang dialami Venna Melinda.

Baca juga: Venna Melinda Ungkap Pemicu KDRT di Hotel Kediri, Bermula Ajakan Berhubungan Intim

Namun sebenarnya setiap orang perlu mengelola libidonya agar berjalan selaras dengan pasangannya.

Perbedaan hasrat seksual dan dampaknya pada hubungan

Hasrat seksual adalah motivasi atau keinginan untuk berperilaku seksual atau terlibat dalam aktivitas bercinta.

Juga disebut libido, ini berkaitan dengan aspek seksualitas yang bisa berbeda dalam setiap orang.

Ketertarikan dan keinginan orang terhadap seks berbeda-beda dan dapat berubah seiring waktu.

Dikatakan tidak selaras apabila satu orang mengalami lebih banyak atau lebih sedikit hasrat seksual dibandingkan dengan pasangannya.

Seperti dalam studi tahun 2017 yang menemukan sekitar 34 persen wanita dan 15 persen pria melaporkan tidak tertarik pada seks sama sekali.

Baca juga: Mengenal Sexual Aversion Disorder, Gangguan Hilangnya Hasrat Seksual

Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan dinamika hubungan yang tidak menyenangkan.

Pihak dengan hasrat seks tinggi yang berulang kali mengalami penolakan berisiko mengembangkan harga diri rendah dan kebencian terhadap pasangannya.

Sedangkan orang dengan dorongan seks rendah mungkin merasa bersalah, kewalahan, dan tertekan.

Mengetahui cara mengatasi vaginismus sangatlah penting agar hubungan seksual tidak terasa menyakitkan.jcomp/ Freepik Mengetahui cara mengatasi vaginismus sangatlah penting agar hubungan seksual tidak terasa menyakitkan.

Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa perbedaan dorongan seks berdampak negatif terhadap kepuasan seksual dan relasional.

Namun, hasil ini mungkin lebih terlihat pada orang-orang dalam hubungan jangka panjang dibandingkan dengan orang-orang dalam hubungan jangka pendek.

Kepuasan seksual yang rendah terbukti memiliki efek gabungan pada kepuasan secara keseluruhan.

Baca juga: 14 Alasan Pemicu Hilangnya Gairah Seksual Suami-Istri

Penelitian menunjukkan, kepuasan seksual yang tinggi berkontribusi pada 15–20 persen dari kepuasan pasangan keseluruhan.

Sebaliknya, kepuasan seksual yang rendah berkontribusi 50–70 persen dari kepuasan mereka secara keseluruhan.

Baca juga: Penyebab Libido Rendah pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Jenis dan faktor pembedanya

Hasrat seksual memiliki jenis dan faktor pengaruh yang berbeda-beda pada setiap orang.

Dikutip dari Medical News Today, ada dua jenis libido yakni

  • Hasrat seksual spontan

Sesuai namanya, bentuk keinginan ini terjadi secara acak, dengan atau tanpa rangsangan.

Emily Nagoski, peneliti seksual, mengatakan sekitar 70 persen pria memiliki jenis ini sedangkan hanya 10-20 persen wanita yang mengalaminya.

Baca juga: Libido Terlalu Tinggi, ini Penyebabnya

  • Hasrat seksual responsif

Beberapa orang mengalami hasrat sebagai respons terhadap rangsangan mental atau fisik, yang lebih disengaja.

Bisa karena rangsangan eksternal seperti sentuhan pasangan sehingga muncul keinginan bercinta.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain:

Faktor medis

Kondisi yang memengaruhi hormon seseorang, termasuk kehamilan dan menopause, dapat menyebabkan perubahan pada libido wanita.

Demikian pula, laki-laki menghasilkan lebih sedikit testosteron seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan penurunan gairah seksnya.

Beberapa mungkin memiliki kondisi yang secara tidak langsung mempengaruhi libido seperti depresi., konsumsi obat-obatan atau riwayat penyakit.

Baca juga: Gairah Seks Tiba-tiba Melonjak? Mungkin Ini 6 Penyebabnya

Faktor pribadi

Ini adalah faktor internal seseorang sehingga berdampak pada hasrat seksual yang dirasakannya.

Pemicunya bisa jadi:

  • tingkat daya tarik
  • pemahaman di antara pasangan bahwa hasrat seksual berfluktuasi
  • perasaan memiliki identitas yang terpisah dari identitas pasangan
  • harga diri dan percaya diri

Selain itu, stres dan kelelahan juga dapat berdampak negatif pada dorongan seks.

Faktor antar pribadi

Ilustrasi pasangan seks di pagi hariFreepik/lookstudio Ilustrasi pasangan seks di pagi hari
Hubungan pasangan tersebut juga bisa memberikan pengaruh besar pada urusan ranjang, khususnya dalam konteks hubungan jangka panjang.

Contohnya:

  • kepekaan pasangan terhadap satu sama lain
  • kompatibilitas yang dirasakan
  • komunikasi
  • kepuasan hubungan

Baca juga: Agar Hasrat Seksual Terus Menyala Sampai Tua

Studi tahun 2018 menunjukkan jika hasrat seksual berkurang seiring dengan lamanya hubungan namun hanya berlaku untuk wanita.

Keintiman emosional juga meningkatkan hasrat, dan tingkat keintiman yang lebih tinggi mengurangi risiko libido rendah.

Di sisi lain, hubungan yang monoton dan jemu dengan pasangan juga bisa menurunkan gairah seksual.

Faktor sosial

Kehidupan sosial kita juga ada kaitannya dengan hasrat seksual yang dirasakan terhadap pasangan.

Misalnya ekspektasi gender, ekspektasi bagi pasangan untuk berpartisipasi secara setara dalam hubungan, dan sikap seksual yang mungkin dianggap tabu oleh orang.

Baca juga: 5 Cara Bangkitkan Gairah Istri yang Enggan Bercinta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com