Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membaca Hasil Pengukuran Tekanan Darah dengan Tepat

Kompas.com, 10 Februari 2023, 06:13 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat memeriksa tekanan darah, petugas medis tentu akan menyebutkan hasilnya, yaitu satu set angka yang terdiri dari dua angka dengan rentang puluhan hingga ratusan.

Setelah itu, petugas medis mungkin akan memberi tahu bahwa jumlah itu termasuk ke dalam tekanan darah normal, rendah, atau tinggi. Bahkan, terkadang petugas medis hanya memberikan hasil berupa angka saja.

Inilah yang mungkin akan membuat kita bertanya-tanya, bagaimana sih cara membaca hasil tekanan darah?

Dilansir dari Mayo Clinic, sebenarnya hasil tekanan darah dapat ditentukan dengan mengukur dua hal, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.

Tekanan darah sistolik adalah angka yang biasa disebut terlebih dahulu atau di posisi atas pada alat pengukur, yang mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri setiap kali berdenyut.

Sementara itu, tekanan darah diastolik atau angka bawah akan mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri di antara detak jantung.

Baca juga: 6 Gaya Hidup Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami

Kategori tekanan darah

Lebih lanjut, American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum, yaitu normal, pra-hipertensi, hipertensi, dan hipertensi tingkat 2.

Berikut penjelasannya

Tekanan darah normal

Tekanan darah dikatakan normal jika memiliki tekanan darah sistolik berada di sekitar angka 120 dan diastolik di bawah 80.

Orang dengan tekanan darah normal hanya akan diminta untuk menetapkan gaya hidup sehat atau melanjutkannya.

Pra-hipertensi

Orang dengan tekanan darah sistolik berkisar antara 120-129 namun memiliki tekanan darah diastolik di bawah 80 artinya memiliki tekanan darah yang cukup tinggi, namun belum menderita hipertensi.

Mereka juga hanya diminta untuk menetapkan gaya hidup sehat atau melanjutkannya.

Hipertensi

Jika tekanan darah sistolik telah mencapai 130-139 sementara tekanan darah diastolik menunjukkan angka 80-89, artinya seseorang telah memasuki hipertensi (darah tinggi) tingkat 1.

Selain harus menetapkan pola hidup sehat, penderitanya bisa meminta dokter untuk memberikan obat.

Hipertensi tahap 2

Tekanan darah seseorang memasuki hipertensi tahap kedua jika tekanan darah sistolik mencapai 140 atau lebih tinggi, dengan tekanan darah diastolik mencapai 90 atau lebih tinggi.

Sama seperti tahap pertama, penderita tahap kedua juga diminta untuk menjaga atau menetapkan pola hidup sehat dan bisa berbicara pada dokter untuk mendapatkan beberapa obat.

Baca juga: Tips Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil

Selain empat kategori di atas, ada yang dinamakan krisis hipertensi, dengan hasil mencapau lebih dari 180/120 mm Hg dan perlu penanganan medis lebih lanjut.

Lalu, jika tekanan darah sistolik dan diastolik kita ada dalam dua kategori, tekanan darah yang diambil adalah yang lebih tinggi.

Misalnya, jika tekanan darah tertulis sebagai 125/85 millimeter merkuri (mm Hg), kemungkinan kita menderita darah tinggi tahap satu.

Lebih lanjut, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan pengukuran tekanan darah akurat, dokter mungkin akan merekomendasikan tes bebrapa kali lagi.

Rentang tekanan darah juga bisa lebih rendah pada anak dan remaja, sementara bagi yang memiliki beberapa penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa kondisi lainnya, perlu perawatan lebih lanjut.

Lalu jika kita merupakan orang dewasa yang memiliki risiko terkena penyakit jantung dalam 10 tahun ke depan atau memiliki penyakit ginjal kronis, tekanan darah “normal” harus menghasilkan angka kurang dari 130/80 mm Hg.

Jika tekanan darah normal, menetapkan gaya hidup sehat dapat mencegah masalah kesehatan, sedangkan jika tekanan darah tinggi, gaya hidup sehat bisa membantu mengurangi risiko mengalami komplikasi yang membahayakan nyawa.

Baca juga: 10 Kiat Menurunkan Tekanan Darah dengan Lebih Optimal

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau