Studi menemukan, asupan suplemen seng sebesar 80 miligram bersama vitamin lain untuk kesehatan mata, dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia lanjut dan kehilangan penglihatan sebesar 25 persen.
Individu dengan risiko degenerasi makula berisiko kehilangan penglihatan jika penyakitnya berkembang.
Bagian mata yang disebut retina mempunyai konsentrasi seng yang tinggi. Tambahan asupan seng dalam bentuk suplemen bisa menjaga retina dari radikal bebas yang memicu kerusakan sel.
Penderita diabetes tipe 2 seringkali kekurangan seng. Beberapa ahli meyakini, kadar seng yang rendah dapat membuat diabetes tipe 2 memburuk dengan cepat.
Berbagai studi mengungkap, seng dapat menurunkan gula darah dan kolesterol tinggi pada penderita diabetes tipe 2.
Tinjauan penelitian tahun 2021 menunjukkan, seng juga dapat memperbaiki kadar gula darah pada penderita diabetes gestasional --diabetes yang terjadi selama kehamilan hingga persalinan.
Baca juga: 5 Rekomendasi Makanan untuk Turunkan Kolesterol dan Jaga Jantung
Obat topikal seperti seng oksida yang diaplikasikan langsung ke kulit bayi adalah cara yang terbukti bisa mengobati ruam akibat pemakaian popok.
Seng juga berfungsi mengunci kelembapan, membantu menjaga pantat bayi dari iritasi.
Satu studi kecil menemukan, individu yang mengalami infertilitas mengalami peningkatan kualitas sperma setelah mengonsumsi suplemen seng.
Suplemen tersebut mengandung vitamin lain, jadi para peneliti tidak yakin persis apa peran seng.
Baca juga: 5 Cara Tingkatkan Kualitas Sperma agar Istri Cepat Hamil
Makanan laut, daging, dan unggas tertentu mengandung seng tinggi. Ada pula produk yang diperkaya seng seperti roti dan sereal.
"Umumnya mudah untuk mendapatkan jumlah seng yang direkomendasikan tanpa suplemen," kata Zumpano.
Makanan tinggi seng meliputi:
Kadar seng yang dibutuhkan setiap hari bergantung pada usia, jenis kelamin, dan apakah kita sedang hamil atau menyusui.
Berikut anjuran dari National Institutes of Health: