Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Seng untuk Tubuh, Meningkatkan kekebalan Hingga Kualitas Sperma

Kompas.com, 12 Februari 2023, 09:25 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Zinc atau seng adalah mineral penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan, terutama untuk sistem kekebalan tubuh.

Kekurangan seng dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Nutrisi penting ini mendukung perkembangan janin yang sehat pada ibu hamil, menurut ahli diet Julia Zumpano, RD.

"Seng juga memainkan peran kunci dalam melawan kuman, menyembuhkan luka, dan banyak lagi," kata dia.

Lebih lanjut Zumpano menuturkan, seng juga merupakan antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel, kondisi yang memicu penyakit jantung, kanker, dan penyakit serius lainnya.

Baca juga: Tips Serap Vitamin C dan Zinc secara Maksimal dari Makanan

Manfaat seng

Banyak manfaat kesehatan dari seng, termasuk:

1. Meredakan flu

Seng membantu proses produksi sel sistem kekebalan tubuh yang melawan kuman, dan membuat flu reda lebih cepat.

Berdasarkan temuan tahun 2021 terhadap 28 studi, diketahui menggunakan tablet hisap, gel atau semprotan hidung berbahan seng membantu penderita flu merasa lebih baik dua hari lebih cepat.

Hasil itu dibandingkan dengan penderita flu yang tidak memanfaatkan seng.

Tapi perlu dicatat, asupan seng tidak mengurangi keparahan gejala flu. Waspadai juga efek samping seng, seperti mual.

Agar flu reda lebih cepat, Zumpano menyarankan untuk mengonsumsi pelega tenggorokan yang mengandung seng.

"Dalam kasus yang jarang terjadi, individu yang menggunakan semprotan hidung seng kehilangan indra penciumannya, terkadang permanen," terang Zumpano.

Sejumlah studi menunjukkan, kadar seng yang rendah bisa meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19 dan memiliki gejala yang parah.

Namun dalam satu studi klinis, mengonsumsi suplemen seng, vitamin C atau keduanya tidak memperpendek jumlah hari individu mengalami gejala Covid-19.

Dibutuhkan studi lebih lanjut guna mengetahui pengaruh seng terhadap infeksi Covid-19.

Baca juga: Bahan Alami untuk Redakan Flu dan Pilek

2. Melindungi penglihatan

Studi menemukan, asupan suplemen seng sebesar 80 miligram bersama vitamin lain untuk kesehatan mata, dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia lanjut dan kehilangan penglihatan sebesar 25 persen.

Individu dengan risiko degenerasi makula berisiko kehilangan penglihatan jika penyakitnya berkembang.

Bagian mata yang disebut retina mempunyai konsentrasi seng yang tinggi. Tambahan asupan seng dalam bentuk suplemen bisa menjaga retina dari radikal bebas yang memicu kerusakan sel.

3. Menurunkan gula darah dan kolesterol

Penderita diabetes tipe 2 seringkali kekurangan seng. Beberapa ahli meyakini, kadar seng yang rendah dapat membuat diabetes tipe 2 memburuk dengan cepat.

Berbagai studi mengungkap, seng dapat menurunkan gula darah dan kolesterol tinggi pada penderita diabetes tipe 2.

Tinjauan penelitian tahun 2021 menunjukkan, seng juga dapat memperbaiki kadar gula darah pada penderita diabetes gestasional --diabetes yang terjadi selama kehamilan hingga persalinan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Makanan untuk Turunkan Kolesterol dan Jaga Jantung

4. Mempercepat penyembuhan luka

Obat topikal seperti seng oksida yang diaplikasikan langsung ke kulit bayi adalah cara yang terbukti bisa mengobati ruam akibat pemakaian popok.

Seng juga berfungsi mengunci kelembapan, membantu menjaga pantat bayi dari iritasi.

5. Meningkatkan kualitas sperma

Satu studi kecil menemukan, individu yang mengalami infertilitas mengalami peningkatan kualitas sperma setelah mengonsumsi suplemen seng.

Suplemen tersebut mengandung vitamin lain, jadi para peneliti tidak yakin persis apa peran seng.

Baca juga: 5 Cara Tingkatkan Kualitas Sperma agar Istri Cepat Hamil

Ilustrasi zinc dan makanan mengandung zinc.Shutterstock/Evan Lorne Ilustrasi zinc dan makanan mengandung zinc.

Makanan kaya seng

Makanan laut, daging, dan unggas tertentu mengandung seng tinggi. Ada pula produk yang diperkaya seng seperti roti dan sereal.

"Umumnya mudah untuk mendapatkan jumlah seng yang direkomendasikan tanpa suplemen," kata Zumpano.

Makanan tinggi seng meliputi:

  • Daging sapi
  • Ayam dan kalkun
  • Telur
  • Susu fortifikasi dan sereal gandum, pasta, roti
  • Kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan seperti buncis dan lentil
  • Babi
  • Tiram, kepiting dan lobster

Asupan seng yang dianjurkan

Kadar seng yang dibutuhkan setiap hari bergantung pada usia, jenis kelamin, dan apakah kita sedang hamil atau menyusui.

Berikut anjuran dari National Institutes of Health:

  • Bayi baru lahir 0-6 bulan: 2 miligram
  • Bayi 7-36 bulan: 3 miligram
  • Anak 4-8 tahun: 5 miligram
  • Anak 9-13 tahun: 8 miligram
  • Remaja perempuan 14-18 tahun: 9 miligram
  • Dewasa perempuan: 8 miligram
  • Remaja laki-laki 14-18 tahun: 11 miligram
  • Dewasa pria: 11 miligram
  • Dewasa hamil: 11 miligram
  • Dewasa menyusui: 12 miligram

Perlukah suplemen seng?

Sebagian besar dari kita mendapatkan asupan seng dalam makanan secara memadai.

Tetapi ada beberapa kondisi yang membuat kita harus mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen seng, seperti:

  • Menjalani operasi penurunan berat badan bariatrik, menderita penyakit radang usus, penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
  • Menerapkan diet vegetarian atau vegan yang minim daging, sumber utama seng. Meski kacang-kacangan dan produk gandum mengandung seng, kedua makanan itu juga mengandung antioksidan phytates yang mengganggu penyerapan seng oleh tubuh.
  • Saat hamil dan menyusui, suplemen seng mendukung perkembangan bayi yang sehat.
  • Anak menderita penyakit sel sabit. Obat-obatan dapat memengaruhi penyerapan seng, sehingga anak mungkin memerlukan suplemen.
  • Memiliki gangguan penggunaan zat terutama alkohol, yang menurunkan penyerapan seng sekaligus menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak seng dalam urin.

Efek samping seng

Terlalu banyak konsumsi seng, khususnya dalam bentuk suplemen dapat menyebabkan efek samping, yaitu:

  • Kekurangan zat tembaga dan magnesium
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Tingkat kolesterol HDL yang rendah
  • Sakit perut termasuk mual, muntah dan diare
  • Fungsi kekebalan tubuh memburuk, yang menyebabkan peningkatan infeksi

Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.

"Jangan mengambil risiko dengan terlalu banyak mengonsumsi suplemen dan mengalami efek samping," catat Zumpano.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ketahui 7 Tanda Tubuh Kekurangan Zinc

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau