Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bruce Willis Mengidap Demensia Frontotemporal, Apa Itu?

Kompas.com - 17/02/2023, 08:19 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Beberapa orang memiliki jenis FTD dengan struktur kecil, dengan jumlah atau jenis protein yang tidak normal, di sel otaknya.

Meski demikian, riwayat keluarga dipercaya menjadi salah satu faktor risiko penyakit ini meskipun belum bisa dibuktikan sepenuhnya.

Gejala demensia frontotemporal terjadi secara bertahap dan berkembang dengan mantap, dan dalam beberapa kasus, dengan cepat.

Keluhannya bisa bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada area otak yang terlibat.

Baca juga: 10 Gejala Demensia pada Usia Muda dan Kapan Harus ke Dokter

Namun sejumlah gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Perubahan perilaku dan/atau kepribadian yang dramatis, seperti mengumpat, mencuri, meningkatnya minat pada seks, atau penurunan kebiasaan kebersihan pribadi
  • Perilaku yang tidak pantas secara sosial, impulsif, atau berulang
  • Keputusan yang terganggu
  • Apati
  • Kurang empati
  • Penurunan kesadaran diri
  • Kehilangan minat dalam aktivitas normal sehari-hari
  • Menarik diri secara emosional dari orang lain
  • Kehilangan energi dan motivasi
  • Ketidakmampuan untuk menggunakan atau memahami bahasa; ini mungkin termasuk kesulitan menamai objek, mengungkapkan kata-kata, atau memahami arti kata-kata
  • Keragu-raguan saat berbicara
  • Lebih jarang berbicara
  • Distraktibilitas
  • Masalah perencanaan dan pengorganisasian
  • Perubahan suasana hati yang sering
  • Agitasi
  • Meningkatnya ketergantungan

Baca juga: Hubungan antara Waktu Tidur dan Demensia

Gejala fisik lain yang perlu diperhatikan misalnya tremor, kejang atau kelemahan otot, kekakuan, koordinasi dan/atau keseimbangan yang buruk, atau kesulitan menelan.

Masalah kesehatan mental seperti halusinasi atau delusi juga bisa menjadi gejala demensia frontotemporal meskipun kurang umum terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com