Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2023, 12:23 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang cocok ditempatkan di dalam ruangan (indoor) karena memiliki warna bunga yang indah saat mekar.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bunga ini mudah layu, termasuk perawatan yang kurang tepat.

Baca juga: 6 Tips Penting untuk Merawat Anggrek di dalam Ruangan

Seorang penanam anggrek asal Amerika Serikat, yang juga pendiri Chadwick & Son Orchids Inc, Arthur E. Chadwick, memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, jika kita mendapati anggrek layu, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mengenali apakah bunganya atau daunnya yang layu.

"Yang satu normal dan yang satunya sedikit lebih serius," kata dia.

"Ini mungkin bisa menjadi bagian dari siklus hidup alami tanaman, atau mungkin merupakan tanda bahwa tanaman tidak senang dengan kondisinya."

"Hal yang sama berlaku jika kita melihat batang anggrek menguning," kata dia.

Penyebab anggrek layu dan solusinya

Untungnya, kita bisa mengambil tindakan untuk menghidupkan kembali dan menyehatkan tanaman dengan mengetahui alasan anggrek menjadi layu, sekaligus menguasai dasar-dasar perawatannya.

Baca juga: 7 Penyebab Daun Anggrek Menguning

Dilansir dari laman Homes & Gardens, berikut empat kemungkinan penyebab anggrek layu dan solusinya.

1. Anggrek layu setelah mekar

Chadwick mengungkapkan, anggrek bisa layu karena tanaman telah selesai mekar dan mungkin disertai atau tidak disertai dengan batang yang menguning.

"Berdasarkan musim, bunga anggrek biasanya mekar dari bulan Januari hingga April dan akan kembali mekar tahun depannya," kata dia.

Hal ini terutama terjadi pada anggrek simpodial, seperti cattleya, cymbidium, atau paphiopedilum.

"Jika itu adalah anggrek simpodial, adalah hal yang normal jika pertumbuhan yang lebih tua menjadi layu dan akhirnya mengering karena tanaman terus tumbuh, menjadi lebih besar, dan menghasilkan pertumbuhan baru," ujar Sekretaris Orchid Society of Great Britain, Amy Malin.

"Hal ini normal terjadi saat anggrek selesai mekar atau berbunga," tambah dia.

Pertanyaan umum yang sering ditanyakan adalah berapa lama anggrek mekar?

Sayangnya, bunga-bunga indah ini tidak bertahan sepanjang tahun, namun kita bisa mengikuti beberapa tips perawatan yang tepat untuk membuat anggrek mekar kembali setelah bunganya layu.

Baca juga: Makna Anggrek dalam Feng Shui, Sudah Tahu?

2. Dekat dengan sumber panas

"Apabila anggrek ditempatkan dekat dengan sumber panas, tanaman ini bisa saja layu karenanya," tutur Malin.

Anggrek sangat peduli dengan lingkungannya dan lebih menyukai suasana yang lembap.

Itulah sebabnya anggrek adalah salah satu tanaman yang terbaik untuk area kamar mandi.

Demi mencegahnya mengering dan daunnya layu, pastikan kita menjauhkan anggrek dari ventilasi udara dan berbagai macam sumber panas.

3. Penyiraman kurang

Sara Rittershausen dari spesialis anggrek Burnham Nurseries mengatakan, dalam kasus anggrek yang layu, ini biasanya terkait dengan penyiraman dan bisa jadi karena terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari cara menyiram anggrek dengan benar.

"Jika tanaman tidak cukup disiram, daunnya akan layu, karena kelembapan di daunnya habis tetapi tidak diganti," terang dia.

"Tingkatkan penyiraman secara bertahap untuk merehidrasi daun, tetapi ini bisa memakan waktu cukup lama, mungkin beberapa minggu untuk menunjukkan perbaikan," sambung dia.

Apabila kita melihat anggrek layu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melihat media tanam anggrek.

Jika sangat kering, kemungkinan besar tanaman tersebut mengalami dehidrasi dan dapat memperoleh manfaat dari penyiraman secara menyeluruh atau perendaman dalam waktu yang lama.

Baca juga: Cara Membuat Anggrek Kembali Berbunga

"Anggrek yang digantung cenderung lebih cepat mengering daripada anggrek dalam pot."

"Karena ada peningkatan aliran udara ke akar dan tanaman yang digantung biasanya tidak terlalu banyak menyimpan air dibandingkan dengan anggrek yang ditanam dalam pot," ujar Malin.

Jika anggrek tumbuh dalam pot yang jernih, maka kita dapat melihat seberapa sehat akarnya.

Biasanya akar yang kering berwarna putih atau abu-abu, sedangkan akar yang sehat dan lembap berwarna hijau.

"Kita harus segera reporting anggrek dalam pot tanah liat kecil dengan lumut sphagnum untuk meregenerasi akar baru. Tanaman bisa melewatkan satu tahun mekar sebagai akibatnya," saran Chadwick.

4. Disiram secara berlebihan

Rittershausen menjelaskan, anggrek yang disiram secara berlebihan kemungkinan besar akan menyebabkan akarnya membusuk, sehingga tidak ada air yang mencapai daun dan membuat daun menjadi layu.

"Ini harus dipangkas dan tanaman ditanam kembali dalam pot dengan kompos anggrek kulit kayu segar setelah membersihkan kompos yang lebih tua dan tergenang air," kata dia.

"Jaga agar tanaman tetap hangat dan lembap untuk mendorong pertumbuhan akar baru, namun butuh waktu berminggu-minggu atau beberapa bulan untuk pulih," sambungnya.

Pastikan juga kita mengetahui cara memangkas anggrek agar tidak menyebabkan kerusakan.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Anggrek Dendrobium

"Saat menanam kembali anggrek, potonglah akar yang lembek atau seperti kertas dengan alat pemotong yang baru saja didesinfeksi," kata Malin.

"Akar anggrek yang sehat berwarna turgid. Pada anggrek phalaenopsis, akarnya berwarna hijau atau putih, tergantung pada apakah tanaman ini mampu berfotosintesis."

"Beberapa anggrek lain, seperti paphiopedilum, secara alami memiliki akar berwarna cokelat, jadi penting untuk mengetahui spesies anggrek saat melakukan penanaman ulang," saran dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com