Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Saat Intermittent Fasting, Bikin Gagal Turun Berat Badan

Kompas.com - 19/03/2023, 15:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Insider

Hal ini dapat menyebabkan siklus kekurangan dan makan berlebihan yang dapat menjadi kontraproduktif bagi kesehatan.

"Ini adalah patologi makan yang tidak teratur. Mengapa kita ingin menyoroti hal itu sebagai sesuatu yang bermanfaat?" ujarnya.

Sebaliknya, kita harus berusaha untuk memasukkan lebih banyak serat dan protein ke dalam camilan dan makanan, yang keduanya dapat membantu kita merasa kenyang dan mendukung pencernaan yang sehat.

Penting juga untuk mengurangi gula, terutama gula tambahan, karena terlalu banyak gula dapat mengganggu kesehatan metabolisme yang berlawanan dengan tujuan kita melakukan intermittent fasting.

3. Berhemat pada protein

Penelitian Arciero menemukan bahwa orang mendapatkan hasil yang lebih baik dari intermittent fasting jika mereka mengonsumsi makanan berprotein tinggi setidaknya empat kali selama periode makan mereka.

Baca juga: Intermittent Fasting Turunkan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes?

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa protein dapat membantu kita merasa lebih puas setelah makan dan bahkan dapat membantu kita membakar lebih banyak kalori.

Sebab, dibutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna protein dibandingkan dengan nutrisi lain seperti karbohidrat atau lemak.

Protein juga merupakan nutrisi penting untuk menjaga otot, yang penting untuk metabolisme yang sehat.

Beberapa diet intermittent fasting telah dikaitkan dengan risiko kehilangan otot yang lebih tinggi, sehingga protein tambahan dapat membantu.

4. Puasa dengan hanya minum air putih

"Adalah sebuah kesalahpahaman bahwa kita tidak boleh mengonsumsi apa pun selama intermittent fasting," kata Arciero.

"Kita bisa mendapatkan manfaat berpuasa dengan sedikit kalori dari kopi, teh, dan minuman yang mengandung elektrolit," jelas dia.

Kelompok yang berpuasa dalam penelitian ini makan sekitar 400 kalori per hari, dibagi menjadi beberapa porsi kecil suplemen tinggi serat dan protein setiap empat jam.

Namun, mereka tetap berpegang pada makanan yang sangat spesifik seperti kaldu tulang, biskuit protein rendah glikemik, porsi kecil kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Sementara menyelipkan segenggam keripik kentang atau satu gigitan es krim tidak dihitung sebagai puasa.

"Kami tidak mengizinkannya," kata Arciero.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com